Garis Pantai Riau Terlalu Panjang dan Ada 29 Pelabuhan Kecil, Jadi Surga Bandar Narkoba
Uang, paspor dan senapan disita Polda Riau dari bandar narkoba. |
Andri menambahkan, narkoba yang dikirim melalui pelabuhan-pelabuhan itu kerap berasal dari negara Malaysia. Nantinya barang haram tersebut masuk ke wilayah Riau dan disebarkan ke beberapa kota seperti Medan, Padang, Palembang, Lampung, dan Jakarta."(Paket narkoba) dari Muar, Malaka, Batu Pahat, Port Klang, Port Dickson. Masuk ke Dumai, Bengkalis, Meranti. Terus masuk lagi ke Dumai kotanya, lalu Sungaiapit, ke Pekanbaru. Tapi ada juga dari Dumai, langsung dibawa ke Padang, Palembang, Lampung, Jakarta," katanya.Dari sejumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap, para pelaku sengaja memanfaatkan nelayan setempat sebagai kurir. Sebab dengan upah yang besar menggiurkan bagi para nelayan. Untuk menjaga keamanan mereka, proses pengiriman narkoba melibatkan pihak-pihak yang tidak saling mengenal satu sama lain.”Rata-rata memanfaatkan nelayan setempat. Sistemnya terputus. Tidak saling mengenal, tidak tahu siapa yang menghubungi," katanya.Untuk mengantisipasi masuknya paket narkoba dari negara lain, pihaknya pun berupaya meningkatkan kerja sama dengan sejumlah polda lain diantaranya Polda Sumsel, Polda Jambi, Polda Bengkulu dan Polda Metro Jaya.Tak hanya itu, kegiatan edukasi kepada nelayan agar tak tergiur dengan upah dari para bandar narkoba. Razia besar-besaran juga tetap dilakukan untuk mengantisipasi beredarnya narkoba jelang akhir tahun. ***Tulisan ini sudah tayang di viva.co.id dengan judul Garis Pantai Riau Terlalu Panjang, Jadi Surga Bandar NarkobaEditor:
Akham Sophian