Home > Berita > Riau

Kisah Remaja Riau Digigit Ular hingga Muntah Darah di Tanah Jawa, tapi Tak Kapok Pelihara Belasan Ular Berbisa

Kisah Remaja Riau Digigit Ular hingga Muntah Darah di Tanah Jawa, tapi Tak Kapok Pelihara Belasan Ular Berbisa

Muammar Syahida.

Jum'at, 06 April 2018 10:45 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sudah sejak kecil, pemuda kelahiran Solo, 23 April 1993 bernama Muammar Syahida ini menyukai dan memelihara satwa jenis ular. Kesukaan terhadap ular ini disebutkan Amar (nama akrabnya), timbul begitu saja. Seiring waktu berjalan, bahkan satwa peliharaannya berkembang. Di antaranya beberapa jenis reptil, mamalia hingga unggas sekalipun.

"Karena dari kecil saya sudah melihat ular dan sering melihat dunia binatang lokal maupun dari mancanegara. Kalau dilihat ular itu unik, cantik dan jenisnya juga banyak," ungkapnya, Kamis (5/4/2018).

Menurut dia, rasa takut terhadap ular bisa dihilangkan. Lantaran sebelumnya sudah belajar terlebih dahulu bagaimana cara memelihara ular.

Menurut dia, dengan belajar akan diketahui mana ular yang berbisa atau tidak. Termasuk karakternya seperti apa.

"Jika semua itu sudah kita pahami, otomatis kita bisa menanganinya tapi tetap hati-hati. Namanya ular tetap akan menggigit," papar mahasiswa Fakultas Kehutanan di salah satu universitas swasta di Pekanbaru ini, dilansir potretnews.com dari tribunnews.com.

Dibeberkan Amar, tak kurang dari sekitar 15 ekor ular yang dipeliharanya saat ini. Diantaranya jenis python, colubrid, dan venom. Selain dipelihara, ular-ular peliharaannya terkadang juga dipakai untuk edukasi ke sekolah atau kampus dan masyarakat sekitar.

Disambung Amar, dirinya pernah mengalami peristiwa tak menyenangkan. Yakni digit ular peliharaan sendiri. Ular tersebut termasuk kategori berbisa, nama ilmiahnya trimeresurus albolabris atau biasa disebut ular gadung luwuk (Jawa).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar tahun 2012. Tepatnya saat dia melakukan edukasi di salah satu panti asuhan di Semarang.

"Setelah acara selesai, ular tersebut saya pegang kepalanya untuk dimasukkan ke dalam karung yang khusus buat ular berbisa. Tapi naas, saat kepalanya saya pegang, taring ular tersebut keluar dan mengenai jempol tangan kiri saya sampai di kunyahnya," beber dia.

Sontak saja, Amar langsung menjatuhkan ular tersebut ke lantai. Melihat itu, teman-teman Amar yang ada saat itu pun panik semua. Amar kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat muntah darah 2 kali setengah jam setelah di gigit ular.

Selama 4 hari lamanya, dia terbaring di rumah sakit. Lantaran tak ada perubahan, ia kemudian diarikan ke Yogyakarta.

"Di sana cuma menggunakan pengobatan tradisional. Alhamdulillah luka saya bisa sembuh meski ada beberapa tahapan pengobatan sendiri dan hasilnya jempol kiri saya cacat akibat racun dari ular tersebut," ulas dia.

Kata Amar, hal seperti itu memang sudah menjadi risiko tersendiri baginya. Terlebih cara dia dalam menangani ular waktu itu salah. "Sebagai pelajaran aja, agar tetap hati-hati untuk kedepannya. Kapok sih nggak, cuma harus lebih berhati-hati lagi. Sampai sekarang koleksi ular berbisa saya juga banyak," ujarnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Riau, Umum
wwwwww