Home > Berita > Siak

Dewan Sebut Event Dikurangi karena Upah Honorer Belum Layak, Ini Jawaban Pemkab Siak

Dewan Sebut Event Dikurangi karena Upah Honorer Belum Layak, Ini Jawaban Pemkab Siak

Kabag Humas Wan Saiful saat memimpin apel di halaman Kantor Bupati Siak. (foto: dok potretnews)

Kamis, 05 April 2018 16:13 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com - Belum lama ini, salah seorang Anggota DPRD Siak mengkritik kebijakan pemerintah daerah lantaran mengedepankan iven skala nasional maupun internasional dari pada kesejahteraan tenaga honorer.  Menurut fungsionaris partai politik itu, pemerintah daerah harus rasional dalam melihat fenomena bahwa upah tenaga honorer daerah setempat masih belum layak.

Pernyataan wakil rakyat itu dibantah langsung pemerintah daerah setempat. Melalui Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Siak Wan Saiful Efendi, Pemda Siak menyebut pernyataan yang dilontarkan dewan itu harus diuji dengan data yang valid.

Dikatakan Wan Saiful, sejak kebijakan rasionalisasi anggaran, pelaksanaan event sudah diminimalisir dengan cermat, terkecuali event pokok penunjang visi kepariwisataan yang menjadi visi pembangunan di Siak.

"Kalaupun iven-iven tersebut dananya dialihkan, jumlahnya juga tidak signifikan terhadap besaran anggaran belanja pegawai dalam APBD," kata Wan Saiful, Kamis (5/4/2018).

Wan Saiful juga mengatakan, dari keseluruhan APBD Kabupaten Siak, besaran anggaran belanja pegawai dan honorer mencapai 32,06 persen dari total Rp1,8 triliun anggaran daerah. Sementara kata dia, untuk event penunjang promosi wisata totalnya hanya 0,59 persen dari APBD.

"Jadi kalau anggaran event dialihkan untuk belanja pegawai dan honorer, saya pikir dengan persentase segitu tidak akan memberi pengaruh signifikan,” jelas Wan Saiful.

Apalagi dalam 32 persen anggaran belanja pegawai dan honorer tersebut, lanjut Wan Saiful, Pemkab Siak juga masih menganggarkan bantuan untuk lembaga pendidikan seperti Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) dengan pola rombel (rombongan belajar).

"Setiap MDA tidak sama jumlah yang di dapat, tergantung jumlah rombongan belajar dari masing-masing lembaga tersebut. Jumlah yang mereka terima berkisar Rp600 ribu hingga Rp750 ribu per bulannya. Jadi untuk kepedulian terhadap tenaga honorer, gaji guru agama dan tenaga bantuan lainnya, dibanding daerah lain saya rasa Pemkab Siak masih lebih baik," pungkasnya. ***

wwwwww