Home > Berita > Siak

Gandeng BNN dan IDI, KPU Akan Mengeluarkan Hasil Tes Narkoba bagi Paslon Gubernur Riau Pekan Depan

Gandeng BNN dan IDI, KPU Akan Mengeluarkan Hasil Tes Narkoba bagi Paslon Gubernur Riau Pekan Depan

Paslon saat mengikuti tes.

Jum'at, 12 Januari 2018 14:02 WIB
Sahril Ramadana
PEKANBARU, POTRETNEWS.com  - Hampir tiga jam, keempat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau berada di ruangan Royal VIP 513 RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru mengikuti pemeriksaan psikologi untuk melengkapi syarat penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018. Ketua Divisi Teknis KPU Riau, Abdul Hamid menjelaskan, pemeriksaan jasmani dan rohani bagi pasangan calon dilakukan sudah sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan KPU Pusat.

Pemeriksaan kesehatan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 ini dilakukan oleh KPU bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), psikolog dan Direktur RSUD Arifin Ahmad.

"Semua paslon diperiksa sesuai dengan standarisasi yang sudah ditetapkan KPU pusat. Hasilnya akan masuk ke KPU Riau pada tanggal 15-16 Januari 2018. Mengenai plenonya, nanti tim medis yang melakukannya," kata Abdul Hamid.

Abdul Hamid juga engan menjawab pertanyaan sejumlah awak media jika dari hasil pemeriksaan ada paslon terindikasi mengkonsumsi narkoba, dinyatakan gagal atau mengganti pasangannya.

"Nanti akan ada pemerikaaan lanjutan. Kita hanya menerima hasilnya saja,"kata Abdul Hamid.

"Kalau hasil tes itu saat ini belum bisa kita beberkan. Sementara ini tim medis yang tahu. Selanjutnya akan kita diskusikan dengan KPU Pusat dan tetap mengacu pada aturan yang ada, layak atau tidaknya paslon," tambah Abdul Hamid.

Tentunya, lanjut Abdul, sebagai calon kepala daerah, mereka harus mampu memenuhi syarat secara jasmani maupun rohani untuk menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah.

"Penilaian tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip pemeriksaan kesehatan yang memenuhi persyaratan obyektif-ilmiah berlandaskan ilmu kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine)," tutupnya. ***

wwwwww