Astaga, Pria yang Babak Belur Dihakimi Massa Dituduh Maling di Kampus Unri Ternyata Punya ”Kartu Kuning” dari RSJ Tampan

Astaga, Pria yang Babak Belur Dihakimi Massa Dituduh Maling di Kampus Unri Ternyata Punya ”Kartu Kuning” dari RSJ Tampan

RM ketika mendapat perawatan medis usai jadi bulan-bulanan massa malam tadi.

Senin, 18 Desember 2017 09:52 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pria berinisial RM yang babak belur dihakimi massa di area kampus Unri Panam, yang diduga maling motor ternyata mengalami gangguan kejiwaan. RM ternyata memiliki kartu kuning dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Hal itu diketahui setelah pihak keluarga mendatangi Polsek Tampan malam tadi, setelah diamankannya lelaki berusia 28 tahun ini dari amukan massa di pos sekuriti kampus tersebut.

Dalam kartu kuning itu tertulis nama lengkap RM, dengan nomor rekam medis 04-42-06, tertanda pemerintah Provinsi Riau Rumah Sakit Tampan. Kabarnya hari ini, Senin (18/12/2017) pagi, akan dilakukan serah terima, dengan membawa surat-surat pendukung lainnya.

Naas, seperti dilansir potretnews.com dari GoRiau.com, RM sudah terlanjut babak belur oleh massa. Ini berawal saat sekuriti curiga dengan gerak geriknya yang terlihat mondar-mandir di sekitar kampus. Saat ditanya mau ke mana dan apa tujuannya, RM tidak menjawab dan melarikan diri, sehingga dikejar hingga diteriaki maling.

Warga setempat yang mengetahui itu langsung menangkapnya, hingga berujung aksi main hakim sendiri. Bahkan saat dievakuasi dari lokasi kejadian, aparat kepolisian turut terkena pukulan nyasar hingga mendapat penanganan medis.

Saat itu RM sempat dibawa ke RS Bhayangkara untuk diobati luka-lukanya karena cukup parah. Lalu setelahnya, pria tersebut dibawa ke Polsek Tampan. Ketika itu lah pihak keluarga datang dan membawa kartu berobat yang bersangkutan dari RSJ Tampan.

Bahkan foto lembaran bukti kartu kuning milik RM juga diposting akun Instagram riau360, yang menggambarkan bahwa yang bersangkutan mungkin saja bukan pelaku kejahatan, bisa jadi karena kebingungan. ***

Editor:
Sahril Ramadana

wwwwww