Home > Berita > Riau

PTPN V Lubukdalam Belum Tepati Janji Bangun RTH, Dewan Siak: Kita Akan Hearing dengan Perusahaan...

PTPN V Lubukdalam Belum Tepati Janji Bangun RTH, Dewan Siak: Kita Akan Hearing dengan Perusahaan...

PTPN V Lubukdalam. (foto: internet)

Kamis, 21 September 2017 23:42 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Ketidakpastian pihak PTPN V kebun Lubukdalam, Kabupaten Siak, Riau, untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) di daerah Kecamatan Lubukdalam seperti yang dijanjikan pihak perusahan kepada pemerintah kecamatan dan masyarakat setempat, membuat Ketua Komisi IV DPRD Siak Ismai Amir berang. Kekecewaan itu dilontarkan politisi Hanura Siak tersebut saat dihubungi potretnews.com, Senin (21/09/2017). Dia menyebut, sebagai perusahan berlabel "pelat merah" seharusnya PTPN V Lubukdalam mejadi contoh baik bagi perusahan swasta di Kabupaten Siak.

"Ini malah sebaiknya, 'guru kencing berdiri, murid kencing berlari'," kata Ismail.

Dia juga beranggapan, orang yang berwewenang di perusahan tersebut tidak memiliki budaya "Malu" karena telah membuat janji tapi tidak menepati janji tersebut.

"Harusnya orang yang berwewenang di PTPN V Lubukdalam itu punya budaya malu dan adat malu, ini buat janji kok tak ditepati," ungkap pria yang akrab disapa Panglimo tersebut.

Lantaran belum menepati janji itu, pihaknya akan melakukan Hearing dengan perusahan. "Jika belum ada kejelasan terkait permasalahan itu, secepatnya kita akan melakukan Hearing dengan mereka," sambungnya.

Untuk diketahui, seperti diberitakan potrernews.com sebelumnya, janji PTPN V Lubukdalam untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) ini sebagai bentuk permintaan maaf manejemen perusahan kepada masyarakat setempat karena penggalian parit gajah yang mereka lakukan beberapa waktu lalu, masuk ke areal daerah milik jalan (DMJ). Bahkan berita acara pertemuan dengan camat sebelumnya, juga ada.

Tetapi hingga saat ini kejelasan pembangunan itu tidak ada. Seperti yang diungkapkan Camat Lubukdalam Tengku Indra Putra belum lama ini. Dia menyebut, komunikasi dengan pihak perusahan mengenai pembagunan RTH tersebut seakan terputus. Karena pihak perusahan tidak pernah membahas lebih lanjut mengenai pembangunan itu.

"Tak ada kejelasan. Kita selalu menghubungi mereka. Sedangkan mereka tidak memberikan kepastian," keluh camat. ***

wwwwww