Home > Berita > Riau

Pernah Tugas di Aceh dan Papua, Berikut Sepak Terjang Serda WS Selama Jadi Prajurit TNI sebelum Bermasalah Pukuli Polantas Pekanbaru

Pernah Tugas di Aceh dan Papua, Berikut Sepak Terjang Serda WS Selama Jadi Prajurit TNI sebelum Bermasalah Pukuli Polantas Pekanbaru

Serda WS saat terlibat keributan di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru dengan anggota Polantas, Kamis sore lalu.

Jum'at, 11 Agustus 2017 16:49 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Serda WS mendadak terkenal, setelah videonya viral di media sosial, saat dirinya terlibat keributan dengan Polantas Polresta Pekanbaru. Pada video amatir tersebut WS terlihat sempat memukul helm dan menendang motor petugas ini, hingga akhirnya dilerai aparat lainnya. WS ini diketahui mendaftar masuk sebagai prajurit TNI pada 2010 silam. Sejak SD hingga SMA dirinya tinggal bersama orangtua di Sorek, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau. Kedua orang tuanya merupakan pekerja sawit di sana. Dia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.

"Daftar TNI pada 2010 dan diterima, kemudian ikut pendidikan di Aceh. Setelah itu ditempatkan di Batalyon 121 Macan Kumbang. Lalu pada 2012 ia ditugasi operasi ke Papua," ungkap Komandan Korem 031 Wirabima Brigjen Abdul Karim, Jumat (11/8/2017) siang di Markas Denpom Pekanbaru.

Usai dari sana, sekitar tahun 2013, WS mulai ”berpenyakit” alias mengalami depresi. Sempat pula dirinya tidak hadir tanpa izin (THTI) selama beberapa hari, hingga akhirnya bertugas kembali. Oknum TNI itu pun kemudian diproses (Iiternal, red) dan dihukum satu bulan 20 hari akibat perbuatannya.

"Jadi 2014 sudah mulai ada sakit (depresi, red). Kemudian 2015 dia THTI lalu kembali, setelah itu diperiksa ke RS, hasilnya dinyatakan mengalami gejala depresi. Kemudian ia menjalani proses hukuman (THTI), di mana pada putusan Mahkamah Militer, dia disanksi satu bulan 20 hari," cerita Abdul Karim, dilansir potretnews.com dari GoRiau.com.

Usai dihukum, Serda WS kemudian dipindahkan ke Korem di Padang, lantaran dinilai tidak cocok lagi berada di Satuan Tempur TNI. Dua bulan berdinas di sana, dia berbuat onar dan terlibat masalah dengan Polantas Kota Padang, hingga akhirnya dipindahkan ke Korem 031/Wirabima, Riau.

"Di sini (tugas, red) belum ada masalah. Karena riwayatnya itu, kita tempatkan dia di korem dan tidak diberi jabatan (di luar formasi, red) karena dia dalam perawatan medis, sebulan sekali konsul ke dokter jiwa, sampai saat ini. Kemarin itulah kejadiannya," sambungnya.

Pada video tersebut Serda WS tidak hanya melakukan pemukulan terhadap anggota Polantas, bahkan dirinya juga tidak menggunakan helm saat berkendara. Kata Abdul Karim, prajuritnya tersebut sehari-hari memang kerap demikian. Sebab itu WS selalu didampingi oleh satu orang personel lainnya.

"Seperti itu dia. Makanya selalu didampingi personel yang satu rumah dengannya. Kemarin itu lepas mungkin. Sewaktu-waktu dia tenang, ada waktu lagi dia nyeleneh-nyeleneh kelakuannya," terangnya blak-blakkan. ***

Editor:
Hanafi Adrian

wwwwww