Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Rahang Patah Dihantam Martil, Guru TK Korban KDRT di Pekanbaru Ini Juga Dicap Jelek Gara-gara Suami Tulis Status Hujatan di Facebook Miliknya

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Rahang Patah Dihantam Martil, Guru TK Korban KDRT di Pekanbaru Ini Juga Dicap Jelek Gara-gara Suami Tulis Status Hujatan di <i>Facebook</i> Miliknya

Ilustrasi.

Selasa, 13 September 2016 18:16 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tak hanya membeberkan kisah pilunya saat membangun rumah tangga bersama seorang pria yang ternyata merupakan penyalahguna narkoba hingga akhirnya harus menderita akibat rahang patah dihantam palu. Ratna (32) juga harus menahan hinaan, karena suaminya membuat status berisi hujatan tentang dirinya di Facebook miliknya. Saat media berkesempatan bertemu dengan Ratna korban KDRT yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau, Selasa (13/9/2016) sore. Ia yang berprofesi sebagai guru di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Pekanbaru itu menceritakan semua kisah kelamnya.

Sejak pertama menikah dengan HA (31) tahun 2011 silam, Ratna mengaku jika suaminya sudah menunjukkan sikap tempramen dan tidak jarang HA kerap main tangan (aniaya) saat terlibat cekcok dengan korban (Ratna). "Waktu sedang hamil anak pertama, Dia (HA) sudah sering kasar, kadang main pukul. Bahkan juga tega menyeret-nyeret saya dan mengusir saya dari rumah, untung di tolong tetangga," ungkapnya , Selasa sore.

"Setelah saya tinggal di rumah orangtua, Dia kembali merayu saya untuk kembali tinggal serumah. Karena memikirkan anak, saya mau tinggal serumah lagi. Tapi, kenyataannya, tetap sama, Dia kembali berbuat kasar," sambungnya.

Akhirnya, dua tahun lalu, Ratna memutuskan untuk benar-benar pisah rumah dengan suaminya dan bahkan sudah mengajukan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Pekanbaru. Meski sudah tidak lagi tinggal serumah, suaminya itu masih sering mengganggu dan merayunya, hingga mengajak berhubungan intim. Namun, Ratna dengan tegas menolak dan tidak memperdulikannya. "Dia (HA) sering minta berhubungan intim dengan saya, dirayu-rayunya. Dia juga sering kirim pesan ke saya. Tapi saya tolak," tukasnya.

Puncaknya, jumat (2/9/2016) lalu, ketika Ratna mendatangi tempat kerja pelaku di jalan Lintas Timur, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru. Ratna berusaha meminta handphone miliknya yang dirampas pelaku untuk dikembalikan dan juga pelaku sempat membuat status di Facebook korban yang berisi hujatan.

Pelaku menuding istrinya (Ratna) berselingkuh dan sering berhubungan dengan pria lain, bahkan dengan abang iparnya. Pelaku juga menghujatnya dengan mengatakan korban wanita nakal di depan rekan kerjanya. "Waktu itu, saya cuma minta handphone saya dikembalikan. Di depan teman-temannya, saya dibilang wanita nakal, sampai-sampai Dia menyuruh karyawan lain kasih uang Rp2 juta ke saya supaya saya mau diajak berhubungan," bebernya menceritakan kisah pilunya.

"Setelah itu, dia (HA) lempar sesuatu ke arah saya, tapi tidak kena. Tiba-tiba saja, dia ambil palu dan langsung dipukulkannya ke wajah saya di depan anak saya itu. Tidak habis pikir, bagaimana mental anak saya nantinya melihat ibunya seperti itu. Saya baru sadar setelah di atas mobil Polisi dalam perjalanan ke Puskesmas Tenayanraya," imbuhnya.

Kepada media, Ratna mengakui jika dirinya tidak menuntut banyak dari kejadian yang dialaminya ini. Ia hanya ingin, nama baiknya kembali. Karena akibat kasus ini, dirinya dipandang kurang baik oleh rekan-rekan seprofesinya.

"Saya cuma mau nama baik saya dibersihkan, karena Dia (HA) update status pakai facebook saya, teman-teman saya jadi menilai jelek tentang saya. Padahal, apa yang ditudingkannya itu tidak benar. Kemarin, Polis sudah minta handphone saya ke Dia, tapi dibilangnya sudah dibuang. Saya tidak percaya, bisa saja dijualnya," ujarnya. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww