Home > Berita > Dumai

Lebih Setengah Ton CPO PT Kuala Lumpur Kepong yang Tumpah ke Laut Dumai, Cuma 50 Kg Terselamatkan

Lebih Setengah Ton CPO PT Kuala Lumpur Kepong yang Tumpah ke Laut Dumai, Cuma 50 Kg Terselamatkan

Pihak PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) membersihkan CPO yang tumpah di Dermaga B PT Pelindo I hanya menggunakan peralatan berupa ember dan gayung.

Jum'at, 03 Juni 2016 14:26 WIB
DUMAI, POTRETNEWS.com - Saat penyaluran crude palm oil (CPO) dari ponton dengan nama Anggoda ke pabrik PT Kuala Lumpur Kepong (KLK) di Dermaga B PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1, terjadi masalah pada klep pipa bertekanan 8 bar. Akibatnya, sebanyak 300 kilogram (kg atau lebih setengah ton) CPO tumpah ke laut dan membuat tercemar. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Bambang Surianto, Kamis malam (2/6/2016). Tumpahan CPO selesai dibersihkan sekira pukul 17.45 WIB.

"Hanya 50 kg CPO yang berhasil diselamatkan dari permukaan air laut disekitar dermaga. Kita (KLH Kota Dumai, red) juga sudah mengecek sejauh 3 mil, tidak ditemukan ada minyak (CPO, red) lagi," kata Bambang melalu sambungan telepon seluler.

Ia juga mengatakan, saat tumpahan CPO dibersihkan, tidak ada ditemukan ikan yang mati. Namun, dampak lingkungan setelah itu akan dilakukan pengecekan di laboratorium BLH Kota Pekanbaru. Karena laboratorium yang ada di KLH, belum terakreditasi.

"Sample air lautnya kita kaji di Pekanbaru. Karena laboratorium kita belum terakreditasi. Kalau buat kita-kita saja bisa," ucap Bambang lagi.

Menurut dia, ada peraturan yang membuat pihaknya bertanya-tanya. Karena kewenangan melakukan pengecekan dari 0-12 mil, merupakan kewenangan BLH Provinsi Riau. Sehingga, pihaknya akan melihat kembali peraturan terbaru tersebut.

"Catatan minyak nabati beda dengan minyak fosil. Kalau perkembangan minyak nabati kita tidak terlalu paham. Lemaknya nabati, berbeda dengan lemak hewani," tutupnya menjelaskan.

Hingga berita ini diterbitkan, perwakilan manajemen PT Kuala Lumpur Kepong, seperti Pebri dan Ricky, selalu mengelak tanpa ingin memberikan pernyataan terkait kejadian ini. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Dumai, Lingkungan
wwwwww