”Balas Pantun” Dugaan Alih Fungsi Hutan, Sugianto Minta Dishutbun Siak Beberkan Data Valid, ”Jujurlah Berkata dan Turun ke Lapangan, Jangan Hanya di Belakang Meja”

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Dituding tidak validnya data yang menjadi temuan Komisi A DPRD Provinsi Riau terkait dugaan keterlibatan alih fungsi hutan terhadap104 perusahaan. Anggota Komisi A, H Sugianto menantang data valid dari Dinas Kehutanan dan Pekebunan Siak untuk diuji. "Dishutbun Siak jangan asal ngomong, silakan belajar dulu ke Dinas Kehutanan Riau. Ambil foto udara terbaru yang dimiliki Dishut Riau, bandingkan dengan data kami," kata Sugianto, Jumat (20/5/2016).

Sugianto meminta agar Dishutbun Siak jangan hanya berada di belakang meja. Sehingga apa yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

"Coba tunjukkan data yang valid menurut Dinas Kehutanan Siak, jangan hanya ngomong. Jujurlah berkata, jangan menutup-nutupi. Sampaikan saja apa adanya," sindir Sugianto.

Politisi PKB Dapil Siak-Pelalawan ini mengatakan, data Komisi A bisa dipertanggungjawabkan. Namun mereka tidak mau membeberkan saat ini. Karena semua akan dibuktikan dari proses melalui pengadilan hukum.

"Silakan datang ke perusahaan, cari titik kordinat, lihat izin perusahaan. Apakah sudah sesuai, kalau tidak berarti data kami benar. Kok dinas berkaitan berkata seperti itu, mau jadi apa negeri ini," hardiknya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Siak Iyus Rizal menuding data yang dimiliki Komisi A tidak valid. Sebab dari sembilan perusahaan di daerah itu yang disebutkan telah melakukan alih fungsi lahan, semuanya memiliki izin pelepasan kawasan hutan dari Kementerian Kehutanan.

Adapun sembilan perusahaan dimaksud antara lain PT Trisetia Usaha Mandiri/K2i, PT Aneka Inti Persada, PT Meridan Sejati Surya Plantations, PT Kimia Tirta Utama, PT Ivomas Tunggal Sejahtera, PT Gemilang Sawit Lestari, PT Teguh Karsa Wana Lestari, PT Makarya Eka Guna dan PT Duta Swakarsa Indah. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
GoRiau.com