Mahasiswa AKN Pelalawan Mogok Belajar dan Segel Kampus, Ini Tuntutan Mereka...

Mahasiswa AKN Pelalawan Mogok Belajar dan Segel Kampus, Ini Tuntutan Mereka...

Puluhan mahasiswa AKNP menggelar aksi damai, Selasa (17/5/2016).

Selasa, 17 Mei 2016 16:29 WIB

PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Puluhan mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Pelalawan (AKNP), Pelalawan, Riau, menggelar aksi damai dan mogok belajar, Selasa (17/5/2016). Aksi menuntut Koordinator AKNP meletakkan jabatan.

Dari pantauan di lapangan, puluhan mahasiswa tersebut menyegel pintu kampus dan berorasi menyampaikan sejumlah tuntutannya kepada pihak terkait.

Salah satu tuntutan yang disampaikan oleh para mahasiswa adalah, menuntut agar Koordinator AKNP, Mukhtarius untuk segera meletakkan jabatan.

"Kami, mahasiswa, alumni dan dosen peduli AKNP menggelar aksi damai dan mogok belajar menuntuk Koordinator AKNP untuk meletakkan jabatan," tegas Presma BEM AKNP Andre Widhianto.

Akibat aksi tersebut, aktifitas kampus lumpuh total. Terlihat Sekretaris Daerah (Sekda) T Mukhlis, Koordinator AKNP Mukhtarius dan beberapa anggota Komisi I DPRD Pelalawan, menemui para mahasiswa.

Ungkap Kebobrokan Kampus

Tak hanya menuntut agar Koordinator Akademi Komunitas Negeri Pelalawan (AKNP), Mukhtarius mundur dari jabatannya. Sejumlah kebobrokan kampus juga diungkap para mahasiswa.

"Mahasiswa, alumni dan dosen peduli AKNP menggelar aksi damai dan mogok belajar menuntut Koordinator AKNP untuk meletakkan jabatan," tegas Presma BEM AKNP Andre Widhianto.

Sejumlah fakta dan kebobrokan kampus pun dibeberkan oleh Andre. "Terjadi intimidasi kepada mahasiswa dan pemecatan Kepala Prodi Elektro Industri, Robi Oktabianto ST dan Kepala Labor Management Informatika, Nurjiyah Suryani S.Kom, setelah bersama mahasiswa melakukan hearing dengan DPRD Pelalawan," ungkapnya.

Lanjut Andre, tidak adanya alumni AKNP yang dipekerjakan di perusahaan swasta seperti janji pengelola. "Di sini tidak ada Ujian Kompetensi dan sedikitnya praktek vokasi 30 persen, sehingga menurunnya mutu pembelajaran," jelasnya.

Masih menurut Andre, juga tidak adanya transparasi pendanaan bagi kegiatan mahasiswa maupun UKM meski telah diduga korupsi oleh Kejaksaan Negeri Pelalawan. "Semakin tak layak sarana dan prasarana kampus," tandasnya. ***


editor: wawan s
sumber: GoRiau.com

Kategori : Pelalawan, Peristiwa
wwwwww