Mengungkap Penyebab Meninggalnya Bocah 11 Tahun yang Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak di Pinggir Jalan Siak Hulu Kampar

Cek Pakaian Angelika, Polisi Temukan Tanda Bekas Diseret dan Keganjilan Lainnya

Cek Pakaian Angelika, Polisi Temukan Tanda Bekas Diseret dan Keganjilan Lainnya

Pakaian Angelika yang ditemukan bersama tulang belulang waktu lalu.

Rabu, 30 Maret 2016 05:31 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Polda Riau terus mendalami dugaan kematian Angelika, bocah SD berumur 11 tahun yang ditemukan sudah jadi kerangka di semak belukar Km 15, jalan lintas timur Desa Baru kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Rabu (23/3/2016). Terbaru, aparat kepolisian menemukan adanya bekas tanda seretan pada pakaian yang ditemukan bersama kerangka bocah Angelika ini. "Dari tanda di bajunya, ada bekas seretan," sebut Kasubbid Dokpol Biddokes Polda Riau Kompol Supriyanto saat ditemui, Selasa (29/3/2016) petang.

Menurut Supriyanto, pakaian korban tidak banyak mengalami kerusakan. Hanya saja keganjilan terlihat, yakni ada bekas seretan yang diduga ditimbulkan lantaran tergesek sesuatu benda. Temuan itu tentunya makin menguatkan dugaan bahwa nyawa Angelika memang sengaja dihabisi.

Bukti ini tentu belum cukup menguatkan asumsi itu, ditambah kondisi jasad sudah jadi tulang belulang. "Kalau ada organ lunak (daging, red) tersisa, kita bisa analisa apakah ada bekas kekerasan. Namun ini sudah jadi kerangka, dan pada kerangka itu tidak ada ditemukan bekas kekerasan," urainya lagi.

Meski begitu, Kompol Supriyanto menduga kalau korban sempat mengalami kekerasan, sebelum akhirnya meninggal dunia. Ini dilandasi banyaknya keganjilan yang didapati saat timnya melakukan forensik terhadap jasad Angelika. "Secara keilmuan (kedokteran) memang tidak wajar," bebernya.

Normalnya, kata dia, orang yang mati hingga menjadi tengkorak butuh waktu dua minggu sampai tiga bulan. Ini tentunya pada kondisi alam terbuka. Namun dalam kasus ini, Angelika ditemukan di atas tanah. "Harusnya bisa lebih lama, kecuali ada bekas luka yang membuat bakteri lebih cepat datang, hingga pembusukan organ lunak lebih cepat," ulasnya.

"Kalau dalam kasus ini waktunya cukup singkat, analisa kita memang ada dugaan kalau korban mengalami kekerasan. Selain itu kita juga temukan ada bekas luka posmortal (luka setelah mati, red) pada sisa organ lunak di telapak kaki bocah ini," ujar Kompol Supriyanto. ***

(Farid Mansyur)
Kategori : Pekanbaru, Hukrim
Sumber:GoRiau.com
wwwwww