Anton Medan Bersama PITI Riau Kunjungi Lapas Anak dan Perempuan Pekanbaru

Anton Medan Bersama PITI Riau Kunjungi Lapas Anak dan Perempuan Pekanbaru

Anton Medan ketika berbincang-bincang bersama warga Lapas Anak dan Perempuan Klass II A Kota Pekanbaru.

Minggu, 20 Maret 2016 09:41 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Anton Medan bersama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Riau dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau melakukan kunjungan ke Lapas Anak dan Perempuan Klas II A Pekanbaru, Sabtu (19/3/2016).

Dalam kunjungan tersebut, Anton Medan bersama PITI Riau dan PSMTI Riau menyumbangkan satu set perangkat air minum isi ulang. Alat tersebut, diberikan sebagai solusi kurangnya air minum pada lapas berpenduduk sekitar 400 an orang tersebut.

Disampaikan Anton Medan, tak hanya seperangkat alat itu saja yang diberikan. Pihaknya juga menyumbangkan sejumlah barang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan para warga lapas disana.

"Tadi mereka ada minta satu unit televisi, satu unit kipas angin gantung, peralatan olahraga seperti bola voli beserta net, meja pingpong dan bola futsal," katanya.

Disampaikannya juga, dirinya prihatin dengan kondisi lapas di Indonesia belakangan ini. Ia menyebut, sejak pemberlakukan PP 99/2012 kondisi napi di dalam lapas semakin sulit dan jauh dari kelayakan.

"Bayangkan, jumlah warga lapas bertambah bukan karena didorong oleh angka kejahatan saja. Tapi juga karena proses pengurusan remisi dan pembebasan bersyarat yang juga susah," terangnya.

Ia menyebut, lapas yang seharusnya tidak difungsikan sebagai media penghukum justru menghilangkan fungsi pembinaannya. Anton menyebut, di antaranya disebabkan oleh penerapan PP tersebut sejak empat tahun belakangan.

Anton berharap, bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para napi selama menjalani masa hukuman dalam lapas. Sehingga kebutuhan paling dasar berupa air minum tidak menjadi kendala lagi.

Di sela-sela kegiatan, Anton Medan juga menyempatkan memberi santunan terhadap lima warga binaan yang masih merawat bayinya di dalam lapas. "Kasihan mereka, bayinya kan hanya boleh ada dalam lapas sampai usia dua tahun. Setelahnya harus pisah dengan ibunya," ungkap Anton Medan.

Sementara, Ketua PSMTI Riau Peng Sunyoto mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke lapas. Di antaranya, setiap kali hari raya maupun pada iven-iven tertentu.

"Kita biasa berkegiatan bersama warga-warga di lapas. Kami ingin menunjukkan bahwa anggapan kami yang berada di luar dengan warga lapas yang ada di dalam tidak ada perbedaan," sebutnya.

Ia menyebut, akan kembali mengagendakan kegiatan serupa di waktu mendatang. Sekaligus, dengan memberi bantuan yang bisa dimaksimalkan oleh warga binaan di dalam lapas anak dan perempuan Klas II A Pekanbaru itu.

"Kemungkinan kita akan buat kegiatan lagi. Namun, belum tahu jadwal pastinya," tutupnya. ***

(wawan setiawan)
Kategori : Pekanbaru, Umum
Sumber:tribunpekanbaru.com
wwwwww