Setelah Warga Sungai Bela Rapatkan Barisan dan Siap-siap ”Turun”, BLH Inhil Baru Beri Respons dan Janji Segera Cek Dokumen PT Indogreen

Setelah Warga Sungai Bela Rapatkan Barisan dan Siap-siap ”Turun”, BLH Inhil Baru Beri Respons dan Janji Segera Cek Dokumen PT Indogreen

Salah satu pemandangan alam di Sungai Bela. Sayangnya keberadaan PT IJA diduga turut merusak ekosistem yang ada.

Minggu, 21 Februari 2016 23:10 WIB
Yusuf
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, dalam waktu dekat ini akan turun ke Desa Sungai Bela, untuk meninjau kerusakan lahan warga yang disinyalir akibat pembukaan lahan PT Indogreen Jaya Abadi. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BLH Helmi D, kepada potretnews.com, Jumat (18/2/2016) kemarin. Dijelaskannya, tujuan mereka turun untuk mengecek langsung ke lapangan terkait keluhan warga selama ini. "Kita upayakan dalam waktu dekat inilah untuk turun ke lapangan," tegasnya.

Helmi berjanji untuk mengecek kembali kelengkapan dokumen Amdal perusahaan anak Surya Dumai tersebut. Dia berdalih baru menjabat sebagai Kepala BLH, jadi belum sepenuhnya mengetahui kelengkapan Amdal mereka.

Sebelumnya masyarakat di sana dalam waktu dekat, berencana akan melakukan aksi ke Tembilahan guna menuntut perbaikan kebun mereka oleh perusahaan PT Indogreen Jaya Abadi (IJA).

"Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan aksi di Tembilahan. Kita, menuntut PT IJA memperbaiki dan mengembalikan lahan kami sebelum mereka beroperasi di kawasan kami," ujar Hirman Abdullah, tokoh masyarakat Sungai Bela yang didampingi Kepala Dusun Sungai Batang dan sejumlah warga, Asarkini Putra, Kaharudin dan Safri.

Sementara itu Asarkani Putra kepada Koran online ini mengatakan, gara- gara PT IJA masuk ke daerah mereka, kehidupan warga jadi susah. Kebun jadi rusak karena serangan hama dan terkena air asin.

"Sebelum ini, Dusun Sungai Batang adalah daerah penghasil sayur-sayuran. Tapi sekarang jadi mati karena terendam air asin," katanya.

Sebelumnya, ada sekira 135 KK warga yang tinggal di Dusun Sungai Batang ini. Tapi sekarang sudah puluhan KK yang eksodus ke daerah lain, akibat lahan perkebunan sudah tidak produktif lagi.

"Kita akan memperjuangkan lahan perkebunan kita seperti sedia kala. Termasuk akan adanya aksi yang kita lakukan bersama warga dari dusun lainnya seperti dari Sungai Bungus, Sungai Ular dan beberapa warga dusun lainnya," tukasnya. ***

wwwwww