Home > Berita > Rohil

Pesan Plt Sekda Rohil kepada Perawat RSUD dr Pratomo: Jangan Malas Membaca dan Wajib Senyum saat Melayani Pasien…

Pesan Plt Sekda Rohil kepada Perawat RSUD dr Pratomo: Jangan Malas Membaca dan Wajib Senyum saat Melayani Pasien…

Suasana pembukaan Workshop dan Seminar Keperawatan di Aula Hotel Grand, Bagansiapiapi, Selasa (12/1/2016).

Rabu, 13 Januari 2016 19:36 WIB
Advertorial
BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Sikap perawat yang sering dikeluhkan pasien dan keluarga pasien karena jarang melayani dengan senyuman, menjadi catatan penting bagi Pemkab Rokan Hilir (Rohil), Riau. Mulai 2016 ini, seluruh perawat di daerah ini harus banyak tersenyum saat melayani dan menghadapi pasien maupun keluarga pasien dengan baik, karena sekarang hal itu masih minim dan harus segera dimulai.

Pelaksana Tugas Sekda Rohil H Surya Arfan mengatakan, hingga saat ini tercatat lebih dari 1000 orang perawat Rohil yang merupakan tenaga ahli dan termasuk golongan pekerjaan yang profesional.

"Perawat itu tugas mulia sama dengan bidan, dokter dan guru. Hanya orang yang memiliki pekerjaan khusus saja yang mampu menjalankan tugas sebagai perawat dan menolong orang,'' kata sekda usai membuka acara Workshop dan Seminar Keperawatan di Aula Hotel Grand, Bagansiapiapi, Selasa (12/1/2016).

Menurut dia, dalam merawat pasien dan menghadapi keluarga pasien perlu sikap yang baik sehingga tidak ada yang tersinggung dengan pelayanan yang diberikan.

"Saya lihat kayaknya untuk senyum saja susah, padahal yang datang itu orang sakit dan keluarganya tentu sedang panik. Jadi mulailah dari sekarang untuk ramah dan menghadapi pasien dengan bijaksana," katanya.

Ia menilai, saat ini kebanyakan perawat yang menyelesaikan studi baik Diploma III maupun S1 kurang membaca dan memperbarui ilmu. Padahal semakin bertambah zaman perkembangan ilmu termasuk keperawatan semakin bertambah pula.

Untuk itu ia meminta agar perawat untuk tidak malas dalam membaca, hal ini bertujuan agar ilmu bisa bertambah. "Sekarang selesai kuliah tutup buku, ada yang memasang infus saja gemetaran, bagaimana mau jadi perawat," sindir sekda.

Ia meminta apabila profesi mulai hari ini tidak sanggup untuk dijalankan agar memilih pekerjaan yang lain. Surya mencontohkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pratomo Bagansiapiapi ada alat pengecek darah yang rusak. Ini menandakan sumber daya manusia yang kurang sehingga alat tidak bisa digunakan.

"Memang ada direkturnya melapor ke saya. Saya kaget karena alat itu masih baru, inilah yang harus jadi pembelajaran kedepan agar jangan terulang lagi," pesannya.

Selain itu, Sekda juga meminta agar perawat untuk terus memperbaharui ilmu, melalui workhsop dan seminar. "Perawat adalah orang yang merawat dan melayani pasien, jadi harus tahu dengan tugas dan kewajiban yang diberikan sesuai sumpah dan jabatan sebagai perawat," ujarnya. (adv/pemkab/raja-jaka)

Kategori : Rohil, Umum, Pemerintahan
wwwwww