Ambil Sepotong Bebek Milik Pelanggan karena Kelaparan saat Berbuka Puasa, Pekerja Restoran di Pekanbaru Dipukuli Bos

Ambil Sepotong Bebek Milik Pelanggan karena Kelaparan saat Berbuka Puasa, Pekerja Restoran di Pekanbaru Dipukuli Bos

Fauzan saat membuat laporan ke Polresta Pekanbaru (Foto: Dok Fauzan via DETIKcom)

Minggu, 31 Maret 2024 19:20 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Pekerja freelance di Restoran Koki Sunda Pekanbaru bernama Fauzan (21) melapor ke polisi. Ia melapor karena dipukuli akibat mengambil sepotong bebek sisa milik pelanggan karena kelaparan saat berbuka puasa. Fauzan mengaku insiden pemukulan yang dialami bermula pada 23 Maret lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, ada pelanggan makan bebek goreng di restoran tempatnya bekerja di Jalan Jenderal Sudirman.

Setelah makan, pelanggan minta sisa bebek untuk dibungkus. Namun, karena kondisi perut lapar, Fauzan bersama 5 pekerja lain mengincar sepotong bebek agar bisa ganjal perut setelah berbuka.

"Saat itu pelanggan siap makan minta agar bebek dibungkus, saya bungkuslah. Karena perut sedang lapar, saya bersama teman-teman lain berniat ambil sepotong," terang Fauzan, Ahad (31/3/2024).

Fauzan lalu mengambil paha bebek untuk dimakan. Sebab, saat itu pelanggan ramai dan dia baru makan 2 gorengan saja usai berbuka puasa.

Dia tak sadar bahwa sepotong paha bebek tersebut akan menjadi petaka. Pelanggan yang tak puas dan merasa kehilangan paha bebek buat pengaduan secara online hingga sampai ke owner berinisial EM.

Seluruh pekerja lalu dikumpulkan di salah satu ruangan. Seluruh pekerja diinterogasi terkait pengaduan pelanggan yang melapor kehilangan paha bebek.

"Saat itu dipanggil semuanya sama owner, ditanyalah siapa yang mengambil bebek. Saya tidak jawab karena saat itu juga banyak pekerja yang bungkus bebek dan tiba-tiba saat itu kepala koki nendang saya," kata Fauzan dilansir dari detikcom.

Tak sampai di situ saja, ia juga dipukuli oleh sang owner. Bahkan, ia juga didenda akibat perbuatan tersebut Rp 1.100.000 dan KTP jadi jaminan.

”Tidak lama owner minta pekerja lain keluar, kecuali saya dan 5 teman lain. Saya itu mau jelaskan, tiba-tiba owner memukullah dada saya kira-kira ada 4 kali dan saya juga diam karena saya salah," kata Fauzan.

"Owner bilang 'saya ingin minta KTP kamu biar saya tahan untuk mengganti rugi Rp 1.100.000'. Setelah KTP ditahan dan saya mau pulang diancam 'kalau tak ada orang tua kau, udah ku pijak-pijak kau ini' katanya," kata Fauzan lagi.

Fauzan mengaku bekerja sebagai freelance di Restoran Koki Sunda sejak awal bulan Ramadan lalu. Dia mengakui saat itu hanya makan 2 gorengan usai berbuka puasa dan sudah gemetaran kelaparan.

"Saya bekerja freelance masuk awal puasa. Yang lain diminta buat pernyataan saja, itu baru buka puasa belum makan jadi baru ada makan 2 gorengan. Memang sudah lapar," katanya.

Orang tua Fauzan yang mendapat kabar tak terima. Bersama pengacara Afriadi Andika dan Aditya Fachrurozi, Fauzan melaporkan insiden tersebut ke Polresta Pekanbaru dan tercatat LP/B/289/III/2024/SPKT/Polresta Pekanbaru/Polda Riau, 30 Maret kemarin.

"Klien kami atau korban atas nama Fauzan telah mendapatkan penganiayaan dari karyawan Restoran Koki Sunda, yang menjabat sebagai Kepala Koki berinisial DK dan EM, tentu perbuatan tersebut sangat disayangkan. Apalagi pelaku DK dan EM main hakim sendiri melakukan kekerasan," kata Andika.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana membenarkan soal peristiwa tersebut. Bahkan, laporan sudah diterima dan akan segera diproses.

"Laporan sudah kami terima dan akan kami tindaklanjuti. Sejauh ini ada kepala chef di restoran itu yang dilaporkan karena telah melakukan penganiayaan," pungkas Berry.***

Editor:
Muhammad Amin Nasution

Kategori : Hukrim, Pekanbaru
wwwwww