Home > Berita > Umum

Ratusan Siswa SMKN 3 Bengkalis yang Antusias Ikuti Giat P5 Ingin Program Ini Digelar Rutin

Ratusan Siswa SMKN 3 Bengkalis yang Antusias Ikuti Giat P5 Ingin Program Ini Digelar Rutin
Sabtu, 16 Maret 2024 19:49 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Bengkalis terlihat antusias mendengarkan dan melakukan petunjuk narasumber yang menyampaikan materi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Rabu (6/3/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman sekolah yang beralamat Jalan Masjid Desa Kelapapati diikuti kelas X dari 4 Rombongan Belajar (Rombel) yang berjumlah sekitar 140 siswa 4 orang narasumber dari Sentral Muda Bestari (Semesta). Di halaman belakang pula, kelas XI mengikuti Rekayasa Teknologi membuat sabun, minyak serai, minyak kelapa, dan alat pengiris bawang.

Sekitar 120-an siswa yang juga melakukan Program P5 mencari informasi sendiri, guru hanya mendampingi lalu mereka menciptakan alat sesuai referensi yang mereka dapatkan dari guru, google, maupun sumber lainnya.

Dengan kegiatan ini menurut Koordinator P5 Zukri Hanafi,SPd siswa akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru selain pembelajaran pada jurusan masing-masing yang mereka dapatkan, contohnya pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik. Narasumbernya mendapatkan pengetahuan saat berada di Jepang sana.

Budi Ramana, di Semesta Bidang IT dan Media yang selesai memberikan materi, mengatakan, Ilmu yang didapatkannya dari Koji Takakura Sensei seorang profesor di Jepang yang menciptakan Kompos Takakura yaitu metode pengolahan sampah organik khususnya sampah dapur.

"Kami dipersilakan Mr Koji Takakura agar ilmu yang didapatkan selama berada di Jepang dapat diterapkan di Kabupaten Bengkalis. Ilmu ini mudah diterapkan di rumah tangga masing-masing karena menggunakan bahan-bahan yang murah didapat dan juga murah harganya," kata Budi Ramana seraya menambahkan Semesta berdiri tahun 2020 silam.

"Kami sudah mengunjungi beberapa sekolah, sebelum di sini, kami ke sekolah di Desa Teluk Lancar dengan menyampaikan materi kiat-kiat mendapatkan beasiswa," tambah Budi Ramana yang kuliah di Universitas Riau penerima beasiswa Rp4,2 juta per semester Program PPA (Peningkatan Prestasi Akademis).

"Teruslah untuk mencoba dan jangan takut untuk gagal karena sebelum kita mencapai kesuksesan itu pasti ada mengalami kegagalan masing-masing dan itu tidak hanya sekali bahkan bisa berkali-kali. Jika ada satu kesempatan maka ambillah kesempatan itu karena kesempatan itu tidak datang dua kali," pesan Budi Ramana asal Medan Sumatera Utara ini.

Diki Ramadhani siswa kelas XI Jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) bersama anggota kelompoknya terlihat tengah memproses pembuatan minyak kayu putih yang alat, bahan, perlengkapan disiapkan kelompoknya.

Diki mengaku sedikit susah dalam pengolahan misalnya panci yang dipasang selang tidak maksimal digunakan jika selangnya ada yang bocor walau sedikit sehingga volume uap air dari panci ke wadah pengumpul tidak sebanyak selang yang tidak bocor. Meskipun demikian, Diki terlihat bersemangat.

"Asik, nambah ilmu dapat pengalaman. Enak, soalnya kami mengerjakan bersama-sama. Terima kasih kepada Ibuk Rosnaida yang telah mengajar kami," ucap Diki Ramadhani sambil sesekali memberikan arahan kepada teman kelompoknya.

Dalam perjalanan, jurnalis menuju ke kelompok lain, Zukri mengungkapkan lewat Program P5 maka akan muncul sikap kerja sama, tanggung jawab, kreativitas, dan sikap positif lainnya.

Vivi Iis Dahlia Febriani asal Desa Simpang Ayam siswa kelas XI Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang meproduksi minyak serai menginginkan Program P5 dapat mereka ikuti lebih sekali dalam setahun. Dia mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang sudah mengajar dan mendidiknya di SMKN 3 Bengkalis.

"Semenjak sekolah di sini kami bisa tau ape itu ilmu Teknik Komputer dan Jaringan dan jugak adenye P5 kami bisa mengerti care membuat minyak serai dan lain-lain," ucap Vivi yang disusul ucapan anggota kelompoknya, "Saya bersyukur juga telah mengenal SMKN 3 ini, banyak kawan yang selalu kompak. Guru-guru yang perhatian, saya suka, senang banyak kegiatan di P5 maupun dari pelajaran yang diberikan guru-guru lain," ucap siswi asal Desa Pedekik ini pula.

Adam Saefuddin asal Bantantua menuturkan, selama bersekolah di SMKN 3 dirinya lebih terbuka kepada teman-teman. Berkat support guru-guru saya, saya semakin rajin daripada kemarin. Dia berencana melanjutkan pendidikannya jika ada dana.

Tiga kelompok dari kelas XI membuat minyak goreng, masing-masing kelompok menyiapkan 5 buah kelapa dengan harga Rp3.000 per buah. Kelapa ini ada yang diparut di rumah ada pula di kedai.

"Bangga bisa membuat minyak kelapa," kata Tengdi Maerani asal Wonosari Timur senada dengan Ferda Agustina asal Pangkalan Batang siswi kelas XI Jurusan TKJ. Mereka juga menginginkan juga program tadi lebih sekali dalam setahun.

"Ada yang tidak datang sedangkan die bawak sudit, kecewa sedikit, solusinya kami balik ambik sudit. Kami memasak buat minyak goreng menggunakan kayu bakar yang dicari di Teluk Latak dengan due orang teman Zulhazami dan Radith. Kayu yang kami cari di kebun Radith kami angkut menggunakan gerobak ke rumah Radhit. Kalau pakai gas, akan mengeluarkan lebih banyak biaya," beber Ferda yang berencana melanjutkan pendidikan di Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Bengkalis (TI Polbeng).***

Keterangan fotoZukri Hanafi Koordinator P5 (baju putih ujung kanan), Tim Semesta dan seorang siswa kelas X saat selesai menerima Metode Kompos Takakura, Rabu (06/03/2024).
Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww