Mudik Asyik BUMN, Inalum Berangkatkan 136 Pemudik Menuju Aceh hingga Riau
Pelepasan program mudik asyik bersama BUMN di Inalum, Kabupaten Batubara, Jumat (5/4/2024) (F-SUMUTPOS.co) |
1. Khusus di Inalum, ada 136 pemudik yang diberangkatkan
Daniel mengatakan, untuk tahun ini, ada 136 peserta mudik yang diberangkatkan PT Inalum. Masing-masing 36 peserta menuju Banda Aceh, 64 peserta menuju Padang dan 36 pemudik menuju Pekanbaru."Tiga lokasi tujuan ini karena dari sanalah mereka banyak berasal. Jumlahnya sama dengan tahun lalu. Tahun depan kita lihat armada apa yang bisa ditambah," kata Daniel dilansir dari IDNtimes.2. Program sempat vakum 2 tahun karena COVID-19
Pelepasan program mudik asyik bersama BUMN di Inalum, Kabupaten Batubara, Jumat (5/4/2024) (IDN Times/Doni Hermawan)Daniel mengakui, antusias ikut mudik selalu tinggi dari warga. Pihaknya terpaksa membatasi. "Memang antusiasnya tinggi, full bus. Bahkan karena keterbatasan bus kita seleksi lagi. Kita utamakan yang berada di lingkungan sekitar Inalum," kata Daniel. Mudik gratis digelar PT Inalum sejak 2017. Tapi sempat vakum 2 tahun karena COVID-19. Kemudian digelar lagi tahun 2022 lalu hingga kini.3. Pemudik bisa menghemat biaya jutaan rupiah
Pelepasan program mudik asyik bersama BUMN di Inalum, Kabupaten Batubara, Jumat (5/4/2024) (IDN Times/Doni Hermawan)Program Mudik Asyik BUMN ini pun dirasakan manfaatnya oleh warga Batubara. Salah satunya Erin (23). Dia sudah tiga tahun terakhir ikut program mudik gratis ini."Kami sekeluarga berlima, tujuannya ke Padang Pariaman. Pastinya sangat terbantu karena memudahkan keluarga saya pergi mudik ke kampung halaman bertemu keluarga dan silaturahmi saat lebaran," kata Erin.Warga Kecamatan Medang Deras ini mengatakan mendapat fasilita selain diberangkatkan pulang pergi, juga uang saku untuk berbuka puasa hingga suvenir. "Biasanya satu orang sekitar 300 ribu (kalau beli tiket bus). Berarti Rp3 juta pulang balik," kata Erin.Sementara Bastian (44) juga bersyukur bisa ikut mudik gratis. Dia akhirna bisa pulang setelah 2 tahun tak mudik."Karena kesibukan, dibilang ekonomi iya juga sih. Tapi Alhamdulillah la ada yang gratis. Memanfaatkan momentum dan fasilitas," pungkas Bastian.***Editor:
Muhammad Amin Nasution