Abadikan Momen Langka Gelombang Besar di Sungai, Pria 29 Tahun Tewas Tersapu Ombak ”Tujuh Hantu” di Pelalawan Riau

Abadikan Momen Langka Gelombang Besar di Sungai, Pria 29 Tahun Tewas Tersapu Ombak ”Tujuh Hantu” di Pelalawan Riau

Petugas gabungan mengevakuasi jenazah Suprapto, pria yang tewas digulung Ombak Bono, di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (10/2/2024).

Minggu, 11 Februari 2024 08:14 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Seorang pria bernama Suprapto (29) tewas tenggelam akibat digulung Ombak Bono di Desa Pulaumuda, Kecamatan Telukmeranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (10/2/2024). Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Pelalawan, AKP Ade Santoso saat dikonfirmasi mengatakan, korban terseret ombak saat mengambil video Ombak Bono.

Bono adalah gelombang atau ombak setinggi lima hingga enam meter yang terjadi di muara sungai seperti di Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Ombok Bono berukuran cukup besar dan banyak dimanfaatkan untuk berselancar.

”Benar, korban tenggelam karena terseret Ombak Bono saat mengambil video pasang air laut tersebut. Korban ditemukan hari ini, sekitar 11.30 WIB," ujar Ade, Sabtu, dilansir dari kompas.com.

Ade menjelaskan, korban tenggelam pada Jumat (9/2/2024), sekitar pukul 11.00 WIB. Awalnya, korban bersama tiga orang temannya, Rina, Jon Hendri, dan Makmur Syah Putra, melakukan gotong royong di persawahan di sepanjang aliran Sungai Merawang, yang bermuara di Sungai Kampar.

Sekitar pukul 10.00 WIB, korban berniat membuat video dan mengajak beberapa warga untuk melihat Ombak Bono. Pria yang berprofesi sebagai petani itu, kemudian berjalan kaki menyusuri sungai kecil sampai ke hilir. ”Korban dan warga bermain di pantai tepi Sungai Kampar menunggu air pasang atau Ombak Bono," sebut Ade.

Ketika ombak yang dikenal dengan ”Tujuh Hantu” itu datang, korban dan warga berlarian ke darat. Namun, korban dan temannya, Makmur Syah Putra, terlambat lari dan digulung Ombak Bono. ”Korban bernama Makmur Syah Putra berhasil selamat setelah terseret arus sejauh 3 kilometer. Sementara Suprapto, hilang diseret Ombak Bono," kata Ade.

Atas kejadian itu, tim Satpolairud Polres Pelalawan dikerahkan ke lokasi untuk mencari korban.
Setelah dilakukan pencarian bersama masyarakat, korban tak kunjung ditemukan. Sehari setelahnya, tim dari Basarnas Pekanbaru, BPBD, Tagana dan perangkat Desa Pulaumuda, membantu melakukan pencarian.

”Pada pencarian hari kedua, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi Sungai Kampar. Korban ditemukan dengan jarak sekitar 7 kilometer dari lokasi awal kejadian," sebut Ade.

Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Siak, Riau.
”Atas permintaan keluarga, jenazah korban dipulangkan ke Kabupaten Siak untuk dimakamkan," pungkasnya.***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Peristiwa, Pelalawan
wwwwww