Home > Berita > Umum

Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Areal Konsesi Hutan Produksi Terbatas di Kabupaten Pelalawan Riau

Rabu, 29 November 2023 08:14 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Seekor anak gajah ditemukan mati di areal konsesi Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Kabupaten Pelalawan, Riau. Kepala Bidang (Kabid) Tekni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin mengatakan, anak gajah yang mati itu berusia 2 tahun dengan bobot sekitar 500 kilogram. ”Anak gajah yang mati ini jenis kelamin jantan. Ditemukan mati pada Kamis (16/11/2023) lalu," ujar Ujang, Selasa (28/11/2023). Ujang menyebutkan, anak gajah itu ditemukan mati dengan kondisi terluka di kaki kanan depan yang nyaris putus diduga akibat jerat.

”Pada bagian kaki ditemukan ada ikatan tali nilon yang merupakan bekas jerat yang dibuat orang tak bertanggung jawab," kata Ujang, dilansir dari Kompas.com.

Menurut Ujang, anak gajah ini yang mati ini berasal dari Kantong Gajah Tesso Tenggara di Kabupaten Pelalawan. Sebelum ditemukan mati, anak gajah tersebut dilaporkan mengalami luka pada kaki oleh karyawan perusahaan pemegang konsesi akasia di lokasi, pada 13 November 2023.

Tim BBKSDA Riau berangkat ke lokasi setelah menerima laporan. Petugas medis satwa sempat berupaya melakukan penyelamatan. ”Tali nilon sudah lama terlilit di kaki kanan anak gajah ini, sehingga menyisakan persendian," sebut Ujang.

Petugas medis memberikan pengobatan antibiotik, anti-inflamasi, vitamin, infus serta pemberian antidota sehingga anak gajah kembali sadar. Keesokan harinya, tenaga medis kembali melakukan pengobatan lanjutan. Saat dilakukan pembiusan, anak gajah cenderung agresif dan menghindar. "Dari hasil observasi lanjutan, tim melihat kaki kanan gajah yang terluka semakin memburuk karena otot dan tendornya sudah putus," kata Ujang.

Tiga hari berikutnya, lanjut Ujang, tim mendapati gajah sedang berendam di anak sungai yang terhubung dengan kanal, yang berdekatan dengan kelompok gajah liar lainnya. Sehingga, petugas kesulitan melakukan pengobatan.

Lalu, pawang gajah atau Mahout mengarahkan anak gajah naik ke darat untuk dilakukan pengobatan. Namun, anak gajah tersebut enggan keluar dan mengeluarkan suara keras. Setelah itu, anak gajah merebahkan dirinya ke dalam anak sungai. Tenaga medis langsung bergegas turun ke anak sungai. Ternyata, anak gajah tersebut sudah tewas.

"Petugas medis kemudian melakukan nekropsi, dengan hasil bahwa terdapat timbunan cairan pada paru-paru. Kematian anak gajah juga diduga disebabkan karena kondisinya sudah mengalami infeksi, sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan mati," sebut Ujang. Selanjutnya, bangkai gajah dikuburkan di sekitar lokasi kejadian.***

Editor:
Abdul Roni

Kategori : Umum, Pelalawan
wwwwww