Home > Berita > Sport

Pelajaran Berharga Kala Kesebelasan 2 Desa Pemekaran di Kabupaten Bengkalis Unjuk Kebolehan di Turnamen Terbuka Piala PSKB

Pelajaran Berharga Kala Kesebelasan 2 Desa Pemekaran di Kabupaten Bengkalis Unjuk Kebolehan di Turnamen Terbuka Piala PSKB

Ade Desri Kurniawan, kesebelasan Desa Pangkalan Batang Barat berhasil merebut kembali bola yang dikuasai pemain Gelora, Desa Damai, Sabtu (29/01/2022) siang.

Minggu, 30 Januari 2022 17:22 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Turnamem terbuka Piala PSKB I tahun 2022 yang dimula sejak Senin, 10 Januari kemarin hingga saat ini berada di babak 32 menuju babak 16.

61 kesebelasan dari desa se-Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Bukit Batu dan desa di Kabupaten Kepulauan Meranti ini dipimpin 13 wasit dengan Lisensi D Nasional.

"Alhamdulillah, kita bersyukur karena dengan turnamen ini salah satunya untuk membentuk karakter pemuda yang tangguh dan saya juga berharap tujuan pertandingan ini adalah saling silaturahmi dan membangkitkan karakter pemuda Indonesia yang lebih tangguh lagi dan menghindarkan pada hal-hal yang tidak kita ingini," kata Sumarni,SPd kepada potretnews.com, Sabtu (29/01/2022) siang.

Sumarni yang saat ini Kepala SDN 16 Bengkalis mengaku hobi menonton apapun turnamen dan apapun pertandingan namun tidak punya cukup waktu untuk menonton. Dirinya kemarin menyaksikan kesebelasan Desa Temeran lawan Brancah, kali kedua menyaksikan kesebelasan Desa Pangkalanbatang Barat melawan Gelora, Desa Damai.

"Menurut pandangan saya, ada beberapa skill-skill yang boleh diharapkan dan mungkin akan bisa mewakili Kabupaten Bengkalis ke tingkat lebih tinggi lagi," ungkap Sumarni yang telah menerbitkan beberapa buku sastra ini.

Senada dengan Sumarni, Ketua Panitia Hendra Kusuma bahkan melihat semua pemain yang telah unjuk skill hingga masuk pekan ketiga sangat baik dan bagus. "Yang belum masuk ke babak selanjutnya lebih semangat lagi kedepannye apalagi setelah Open Turnamen PSKB ini akan ade turnamen di Desa Senderak dan Desa Sekodi," cakap Hendra dalam dialek Melayu Pesisirnya.

Pengawas Pertandingan, Herman Mukhayat yang sudah lama tidak menonton pertandingan sepak bola di Bengkalis pula mengaku terkejut melihat perkembangan cabang olahraga ini karena hampir di seluruh desa memiliki pemain, memiliki tim.

"Kita ingin sepak bola ini menjadi sepak bola modern, sepak bola yang lebih maju. Persoalan yang saya lihat, sebaran daripada pelatih itu tidak terdapat di desa-desa. Kami sebagai pengurus Askab PSSI (Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sudah mensiasati itu dan merencanakan akan ada pelatihan pelatih Lisensi D Nasional, lisensi dasar. Nanti kita akan mengundang atau kita rekrut dari setiap desa sehingga sepak bola itu secara peraturan, secara permainan bisa disetarakan sesuai dengan instruksi pelatih di pelatihan akan kita laksanakan nanti dengan instruksi yang kami datangkan dari PSSI Riau," bebernya.

"Dalam cabor sepak bola, pelatihan pelatih sesuai dengan jenjang. Kalau lisensi D Nasional, kita tetap akan menyurati Asprov PSSI Riau. PSSI Riau akan menyurati PSSI Pusat, mereka yang akan menurunkan instrukturnya. Tapi kalau lisensinya di atas itu, bisa saja Pelatih Yayan Tumena pelatih nasional turun. Namun, pelatihan pelatih sepak bola tetap berjenjang sesuai dengan tingkat mereka, tingkat D Nasional tentunya instruktur yang ditunjuk oleh PSSI Riau," terang Herman Mukhayat.

Kades Azmi Yulfikar yang menyaksikan timnya berjuang, menuturkan, "Dari permainan, kalau ditinjau dari prestasi, kita memang udah cukup baik karena sama-sama kita ketahui, sarana kita belum memungkinkan karena kita belum punya lapangan. Tahun ini kita ada pengadaan lapangan dan Insya Allah, latihan akan kita tingkatkan lagi bagi anak-anak kita yang merupakan generasi baru, pemain baru semua dan bagi kami ini sudah memberikan kepuasan karena prestasi mereka meningkat masuk di 32 besar," puji Kades Azmi Yulfikar.

Ditambahkan Kades Azmi Zulfikar, pemain lama dengan pengalaman yang ada di desanya akan dimanfaatkan untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan pendidikan dan latihan kepada anak-anak timnya. "Apalagi dahulu sebelum pemekaran, pemain senior kita yang udah dapat nama, orangnya itu juga. Ini akan kita manfaatkan untuk mendidik adik-adik kita agar lebih baik lagi," kata Azmi Yulfikar mengutarakan planning.

Pantauan jurnalis media ini di lapangan, seorang pemain kesebelasan Desa Pangkalan Batang Barat, Ade Desri Kurniawan yang telah berkeluarga memiliki skill yang hanya perlu sedikit diasah lagi agar bisa merebut prestasi teratas. "Salah satu penyebab kekalahan kami adalah latihan fisik, tidak memiliki lapangan makanya kurang latihan. Setelah ada lapangan nanti, kita siapkan latihan fisik untuk mengasah kemampuan," kata Ade yang terlihat menikmati pisang masak dan ditunggu untuk foto bersama.

"Kebanyakan pemain sepak bola di Bengkalis ini masih perlu mengontrol ketenangan, over, passing. Kesebelasan Pangkalan Batang Barat dan Gelora, Desa Damai, secara keunggulan memang dimenangkan Gelora yang berhasil menguasai lapangan. Kemudian, di depan mereka tajam. Kalau Kesebelasan Pangkalan Batang Barat di depannya masih kurang, kemudian masih banyak yang perlu dikoreksi oleh pelatih. Intinya dari pertandingan ini, ketenangan masih kurang," pesan Sekretaris Panitia, Sabri. ***

Kategori : Sport, Bengkalis
wwwwww