Gubernur Syamsuar Sebut Program Riau Hijau Sejalan dengan Indonesia FOLU Net Sink 2030

Gubernur Syamsuar Sebut Program Riau Hijau Sejalan dengan Indonesia FOLU Net Sink 2030

Gubri Syamsuar menyampaikan kata sambutan pada acara “Rembuk, Gotong Royong Membangun Riau Hijau”. (F-IST)

Kamis, 27 Oktober 2022 17:33 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyebut bahwa program Riau Hijau sejalan dengan Indonesia Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030 yang kini digencarkan Presiden RI, Joko Widodo. Capaian FOLU Net Sink 2030 sangat ditentukan oleh pengurangan emisi dari lahan gambut, dan juga dari peningkatan kapasitas hutan alam dalam penyerapan karbon restorasi dan perbaikan tata air gambut, restorasi dan rehabilitasi hutan, pengelolaan hutan lestari, serta optimasi lahan tidak produktif.

“Jadi tidak salah kita dari awal sudah mempersiapkan ini (program Riau Hijau), dan saat ini presiden juga sedang menyiapkan Indonesia FOLU Net Sink 2030,” kata Gubri dalam acara bertajuk “Rembuk, Gotong Royong Membangun Riau Hijau” yang ditaja Dinas LHK Provinsi Riau dan FITRA Riau, di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis (27/10/2022).

Gubernur Syamsuar menyebut itulah alasan program Riau Hijau sangat sejalan dengan Indonesia FOLU Net Sink 2030. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ujarnya, berkomitmen mengembangkan pendekatan strategis dalam mengimplementasikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi komitmen secara global, melalui proses integrasi pembangunan rendah karbon ke dalam perencanaan pembangunan daerah.

Apalagi, Riau menjadi pilot project dalam pembangunan rendah karbon, sebagaimana nota kesepahaman antara Menteri PPN/Kepala Bappenas RI dan Gubernur Riau pada tahun 2020 lalu.

“Karena itulah kami sudah menyiapkan Riau Hijau di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau,” jelas Gubri.

Kegiatan FOLU Net Sink 2030 akan melalui tiga aksi. Pertama, aksi pengurangan emisi gas rumah kaca. Kedua, aksi mempertahankan serapan emisi, dengan cara menjaga dan mempertahankan kondisi tutupan hutan-hutan yang ada, serta yang ketiga, meningkatkan serapan emisi, dengan rehabilitasi hutan dan lahan serta membuat hutan-hutan tropis baru.

Sementara, tujuan pembangunan Riau Hijau sebagaimana telah dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2021, mencakup 3 kebijakan utama yakni, pertama, meningkatkan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan. Kedua, meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, dan ketiga, meningkatkan bauran energi dari sumber daya alam terbarukan.

“Dengan demikian, selain aspek kehutanan dengan ekosistem gambut dan mangrove, Riau Hijau juga mencakup perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pertanian, energi, transportasi, dan industri, terutama dalam upaya pengelolaan limbah dan penurunan emisi,” jelas Gubri.

Untuk itu, Gubernur Syamsuar berharap semua pihak mendukung program Riau Hijau, baik dari pemerintah daerah (pemda), swasta, NGO (Non Government Organization), perguruan tinggi, media, dan lainnya.

“Harapan kami semua pihak mendukung program ini, agar nanti negeri kita selamat dari bencana yang tidak kita harapkan, apalagi kita tahu bahwa Riau paling luas lahan gambutnya. Riau juga punya potensi daya alam yang cukup melimpah, jadi ini juga harus diselamatkan,” pungkas Gubernur Syamsuar. (Adv)

Kategori : Pemerintahan, Riau
wwwwww