Home > Berita > Umum

Gubernur Riau akan Perkuat Kelembagaan dan Kemitraan Pekebun

Gubernur Riau akan Perkuat Kelembagaan dan Kemitraan Pekebun

Ilustrasi/F-REPUBLIKA

Jum'at, 20 Mei 2022 09:30 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Dicabutnya larangan ekspor sawit dan minyak goreng mulai Senin 23 Mei 2022, pekan depan, membuat semua pihak yang berada di tanaman industri itu baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya bisa bernafas lega.

Gubernur Riau Syamsuar menyambut baik atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan membuka kembali keran ekspor Crude Palm Oil (CPO). Sehingga Tandan Buah Segar (TBS) sawit bisa kembali naik dan berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita menyambut baik keputusan Presiden RI tersebut itu. Namun demikian kejadian ini sama-sama bisa membenahi sekaligus pembelajaran berharga, seperti pentingnya penguatan kelembagaan pekebun, kemitraan/kerja sama khususnya bagi swadaya atau non-mitra dengan PKS (Pabrik Kelapa Sawit)," kata Syamsuar dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat (20/5/2022), dikutip dari Republika.co.id .

Dia mengatakan setelah kebijakan ini muncul maka selanjutnya pemerintah kabupaten/kota juga perlu didorong untuk menerbitkan regulasi terkait tata cara kemitraan bagi pekebun sesuai yang diatur dalam Pergub Nomor 77 tahun 2020 dan Permentan Nomor 01 tahun 2018. Semua pemangku kepentingan, katanya, pemerintah kabupaten/kota, asosiasi petani sawit, dunia usaha, untuk sama-sama mendorong para pekebun sawit non-mitra di daerah agar mau berlembaga dan membentuk kelompok tani yang bisa dimitrakan dengan PKS. 

"Sudah terbukti bahwa pekebun yang bermitra sesuai regulasi tidak terdampak penurunan harga akibat pelarangan ekspor. Substansi Pergub Nomor 77/2020 adalah memberi kepastian pasar bagi pekebun kita dalam memasarkan TBS-nya melalui kemitraan, dan memberi kepastian bahan baku bagi PKS dalam pemenuhan produksi CPO sesuai kapasitas yang terpasang," katanya.

Sebelumnya Syamsuar juga telah menyampaikan usulan ke Presiden berkenaan pembukaan keran ekspor CPO. Karena banyak keluhan dari asosiasi sawit, ada PKS yang tidak membeli TBS karena tangki penampungan CPO telah penuh akibat tidak ada ekspor CPO. Selain itu ia juga telah bertolak ke Jakarta menemui menteri-menteri terkait untuk memperjuangkan nasib petani sawit dan mempertimbangkan larangan ekspor CPO tersebut.

Akhirnya, Kamis (19/5/22) Jokowi mengumumkan mencabut larangan ekspor sawit dan minyak goreng mulai Senin 23 Mei 2022. Dengan pertimbangan kondisi pasokan dan harga yang sudah memenuhi kebutuhan masyarakat. "Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang di tenaga industri, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (19/5/2022). ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Riau
wwwwww