Home > Berita > Umum

Ini Sejumlah Peluang Usaha di Era Pengurus Kadin Bengkalis Periode 2021-2026

Ini Sejumlah Peluang Usaha di Era Pengurus Kadin Bengkalis Periode 2021-2026

Maksum, pengusaha Bonsai di depan Bonsai Anting Putri seharga Rp15 juta saat diwawancarai jurnalis KR, Sabtu (22/01/2022) malam.

Minggu, 23 Januari 2022 17:28 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Melihat Community Space sebuah acara pameran Community Podcast, Manual Brew, Community Product, UMKM Local, Exhibition Community, Live Music dan Short Movie di Taman Air Mancur, Jalan Jend Sudirman Bengkalis Sabtu (22/01/2022) malam membuat muncul rasa kagum.

"Bongsai yang dipamerkan berkisar antara harga lima sampai lima belas juta rupiah untuk bonsai Anting Putri. Kalau orang awam melihatnya biasa saja, cuma kita yang membuatnya butuh waktu sampai tujuh tahun. Bonsai Laksbon banyak dipasarkan ke luar daerah, ke Pulau Jawa, Bali dan lainnya dengan variasi kisaran harga dua jutaan, lima jutaan dan ada yang sampai puluhan juta," beber Maksum pengusaha tanaman Bonsai berlebel Laksbon sinonim Laksamana Bonsai yang beralamat di Jalan Sepakat, Desa Senggoro seraya menjawab pertanyaan jurnalis potretnews.com, Sabtu (22/01/2022) malam menyebutkan nomor kontak yang bisa dihubungi Hp 085265484567 untuk mendapatkan informasi usahanya.

"Di Desa Kuala Alam banyak lahan-lahan kosong yang tidak tergarap. Memanfaatkan peluang ini BUMDes membentuk unit perkebunan. Kita memilih produksi olahan dari nenas karena lahan-lahan kosong tadi bertanah gambut yang punya potensi cukup tinggi. Iklim yang tidak menentu seperti sekarang ini kadang hujan kadang panas, nenas adalah suatu tumbuhan yang tidak rentan dan mudah terpengaruh terhadap perubahan cuaca sehingga kami mengambil komoditi nenas. Setelah nenas kita tanam kita melakukan penjualan. Kita juga melakukan antisipasi jika panen nanas terlalu banyak, nenas tidak terjual maka kita lakukan pengolahannya melalui unit-unit produksi kita salah satunya pengolahan keripik nenas yang saat ini menjadi produk unggulan di BUMDes Desa Kuala Alam sesuai dengan keinginan pemerintah bahwa satu desa satu produk," terang Direktur BUMDes Desa Kuala Alam, Zulkifli pula.

Diungkapkan Zulkifli permintaan pasar atas keripik nenas produksi di BUMDes-nya cukup tinggi. Pemasarannya sampai ke Jakarta bahkan BUMDes Desa Kuala Alam memiliki gerai di Jakarta, di perhentian tol Permai KM 65, termasuk juga di MM, swalayan dan minimarket di sekitar Bengkalis. Selain itu, produksi makanan dan minumannya bisa dipesan melalui reseller-reseller, Lazada, Sophee, juga banyak permintaan lewat dunia maya ini.

Sedikitnya ada 8 produk olahan berbahan baku nenas yang dihasilkan dari Desa Kuala Alam. Selain keripik nanas, ada naslai nenas, sari buah nenas asli yang original dari air nenas tanpa bahan pengawet yang bisa bertahan selama 6 bulan.

"Sari buah nenas tinggi juga permintaannya ketika kita lakukan pameran-pameran dan promosi di Jakarta, Palembang, Bogor, permintaannya cukup tinggi karena dia alami, ada vitamin C-nya. Semua produk kita sudah dilakukan pengujian labor, perizinan, PIRT sudah keluar semua sehingga kita agak leluasa untuk mengembangkan ini. Dan kita punya branding "Pineapple Crown" berlogo mahkotanya nenas. Ada manisan blue jelly, ada manisan stik nenas, stik Lomek. Yang berpotensi besar itu hari ini keripik nenas, sari buah dan naselai yang setiap hari kita produksi, dikerjakan bukan saja dari pihak BUMDes Desa Kuala Alam sendiri tetapi juga melibatkan masyarakat. BUMDes sebagai wadah, punya alat, pendanaan yang bekerja itu masyarakat yang dibayar langsung mulai dari pada mengupas, menggoreng," tutur Zulkifli.

Agar terlihat menarik, desain kemasan untuk bungkus makanan, minuman sengaja dikerjakan dan disiapkan oleh desainer sehingga siap bersaing dengan produk-produk yang sudah terkenal. Sementara untuk produk makanan olahan berbahan nenas yang masih dalam tahap promosi menggunakan kemasan biasa saja.

Di awal tahun 2022, sampel makanan olahan berbahan baku nenas produksi BUMDes Desa Kuala Alam telah dikirimkan ke Perancis, Saudi Arabia. "Mudah-mudahan produksi ini akan bisa ekspor. Kalau untuk hari ini kita ada gerai BUMDes Desa Kuala Alam yang bisa dicari di Google Mapp," kata Direktur BUMDes Desa Kuala Alam di akhir wawancara yang juga menyebutkan nomor yang bisa dihubungi, 085265909902.

"Alhamdulillah, sekarang saya diamanahkan menjadi Ketua Kadin Kabupaten Bengkalis periode 2001-2026. Saya punya usaha sendiri, punya perusahaan IT software house, juga saya punya start up Soodu.id marketplace. Mungkin diamanahi oleh pengurus Kadin periode yang lalu karena beberapa inovasi-inovasi yang mungkin bisa diterapkan untuk pengembangan Kadin kedepannya terkait dengan digitalisasi UMKM yang sekarang pastinya lagi marak untuk dilakukan," kata Ketua Kadin, Ridho Nosa.

Di mata Ridho, peluang anak muda sekarang sangat-sangat besar karena di zaman digitalisasi 4.0 menuju 5.O terkait dengan informasi sangat mudah didapatkan apalagi informasi terkait dengan bidang usaha digital yang sangat banyak bisa dilaksanakan oleh pemuda dari segi reseller produck bisa jadi dropship, bisa jadi Avilian dan lain sebagainya. Bahkan beberapa teknologi seperti NFC (No Fake Coin), Crypto dan lain sebagainya Itu bisa menjadi peluang bagi pemuda-pemuda kita yang ada di Kabupaten Bengkalis khususnya untuk bisa memulai usahanya. Selain itu juga bantuan-bantuan inkubator start up itu sangat banyak sekali disiapkan oleh pemerintah," terang Ketua Kadin, Ridho Nosa.

Kemungkinan kendala yang akan dihadapi oleh usahawan muda tadi bisa disolusikan dengan motivasi. "Kita dari Kadin Kabupaten Bengkalis mempunyai inkubator UMKM, inkubator khususnya untuk wira usaha muda. Di sana kita memotivasi, kita memberikan peluang-peluang untuk pengusaha muda dari berbagai sektor ekonomi kreatif dan lain sebagainya. Di situ kita soundingkan dengan pengusaha-pengusaha yang sudah sukses menjadi mentor terhadap pengusaha muda tadi," kata Ridho pula.

"Di Community Space perdana yang telah berhasil menghimpun komunitas-komunitas dan pelaku-pelaku usaha muda yang ada di Kabupaten Bengkalis, Kadin yang baru inklusif dan kolaboratif artinya Kadin itu terbuka dan juga menerima kolaborasi baik dari asosiasi, komunitas, organisasi dan lain sebagainya untuk kita sama-sama membangun Kabupaten Bengkalis Bermasa, Bermarwah, Maju dan Sejahtera. Kita dari Kadin Kabupaten Bengkalis, ini sebagai awal untuk kedepannya melakukan hal-hal seperti ini lagi. Kita bisa mendata komunitas-komunitas dan UMKM yang hadir. Produk-produk mereka sudah kita masukkan ke dalam market place Soodu.id yang sudah bisa dilihat oleh seluruh orang yang ada di Indonesia (bahkan dunia,red). Tinggal kita kembangkan lagi lewat inkubator Kadin yang kita laksanakan kedepannya," tambahnya.

Dipaparkan Ridho program Kadin memiliki tiga pilar, pertama mau mendigitalisasi UMKM, industri yang ada di Kabupaten Bengkalis khususnya untuk kedepannya Kadin Kabupaten Bengkalis bisa melihat potensi-potensi yang sudah terdata, yang sudah terdigitalisasi, ke depannya Kadin bisa mencari tahu kira-kira sektor mana yang perlu dikembangkan.

"Yang kedua Kadin Kabupaten Bengkalis ada program kolaborasi. Untuk awal yang kita lakukan dengan komunitas, organisasi dan assosiasi. Yang ketiga kita punya inkubator UMKM dan inkubator untuk wirausahawan muda yang dengan inkubator ini kita ingin meningkatkan jiwa-jiwa wirausahawan muda kedepannya," papar Ridho Nosa kelahiran Bengkalis, 10 Desember 1994 mengakhiri wawancara. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww