Home > Berita > Umum

Saat Desa Perapattunggal Bengkalis Dipilih Jadi Lokasi Temu Wicara Bestari

Saat Desa Perapattunggal Bengkalis Dipilih Jadi Lokasi Temu Wicara Bestari

Zulkhairi, anggota Mapala Bestari STAIN setelah kegiatan 2 hari 1 malam di Taman Desa Perapat Tunggal (atas). Calon anggota Mapala dan petugas parkir taman dengan latar belakang air yang tergenang (bawah).

Minggu, 28 November 2021 16:08 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Ahad, 28 November 2021 siang menjelang azan Zuhur, sebuah mobil pickup berplat BM seri LT yang berarti mobil ini dari luar Kota Pekanbaru terlihat berbelok ke arah Taman Desa Perapat Tunggal, Bengkalis.

Duduk di belakangnya seorang perempuan paruh baya dan beberapa anak-anak serta remaja dengan beberapa peralatan makan ada di sisi penumpangnya.

Sementara, beberapa remaja putra dan putri ada yang berkaos hitam serta yang lain ada berkaos hijau dan merah. Terlihat pula bendera merah putih berada tepat di barisan remaja ini.

"Kami selalu buatnye di kampus, tak selalu di luar. Paling di Selat Baru tapi kan mau ade acara jadi tak boleh pinjam tempat. Itulah, cari tempat lain, rupanya di Perapat Tunggal ini lumayan bagus tempatnya, pas untuk kami bikin acara," kata Zulkhairi, anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Bestari, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis kepada potretnews.com, Ahad (28/11/2021) siang.

Disebutkan Zulkhairi, acara yang mereka laksanakan adalah temu wicara kenal Bestari dan penerimaan 21 orang mahasiswa mahasiswi calon tunas (Canas) atau calon anggota baru Mapala STAIN Bengkalis selama 2 hari 1 malam sejak Sabtu kemarin.

Pantauan jurnalis media ini di lapangan, selain terlihat genangan air yang tidak mengalir, juga tegangan listrik yang tidak tersedia di pendopo atau gazebo sebagaimana yang diungkapkan Zulkhairi sehingga dirinya membawa kabel panjang untuk mengambil suplai listrik dari musholla yang tidak ada bola lampunya.

Namun, Zulkhairi mewakili teman-temannya mengucapkan terima kasih kepada Pemdes Desa Perapat Tunggal yang telah mendukung kegiatan mereka dengan meminjamkan projektor, soundsystem dan untuk menjaga mereka.

Mengenai MCK (Mandi Cuci Kakus) pula, Alhamdulillah syukur Zulkhairi, satu bisa dipakai sedangkan yang baru selesai dibangun belum bisa digunakan.

"Untuk pendopo dikasih lampu dan yang paling penting di mushola supaya mudah melakukan ibadah. Selain itu Taman ini masih kurang bunga atau lainnya untuk lebih memperindah lagi. Sesuai dengan proker (program kerja), kami ada penanaman tapi belum tahu lagi di mana lokasinya," kata Zulkhairi lagi

"Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pemerintah Desa Prapat Tunggal karena sudah meminjamkan kami alat-alat berupa sound system dan projektor. Dan kami mendapat izin membawa acara di sini serta ada penjaganya yaitu security Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbupora) Kabupaten Bengkalis yang bertugas di taman ini," ungkapnya di akhir wawancara.

Mobil pickup awal tadi terlihat parkir di lokasi taman. Jurnalis media ini coba menyapa yang langsung dipersilakan makan kerupuk produksi warga desa ini. Bahkan juga ditawari minuman kopi juga makan dengan lauk bebek yang masih panas sebab mereka yang datang berekreasi ke taman ini juga membawa sebuah kompos gas mini.

Kepada awak media ini, seorang bapak mengaku dari luar Provinsi Riau ini memang setiap hari Ahad akan makan di luar rumah, kadang di kebun, di Pantai Selat Baru, ke Pantai Wisata Raja Kecik Muntai dan lainnya sebab makan di luar rumah bersama keluarga itu terasa lebih berselera. ***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww