Sambut Kunjungan Dubes Uni Eropa, Gubernur Riau Buka Peluang Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Senin, 15 November 2021 20:25 WIB
Galeri Foto
sambut-kunjungan-dubes-uni-eropa-gubernur-riau-buka-peluang-kerja-sama-ekonomi-dan-perdaganganGubernur Riau, Syamsuar berbincang dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, di Pekanbaru, Senin (15/11/2021).F-ISTIMEWA

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Gubernur Riau Syamsuar menyambut kedatangan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, di Pekanbaru, Senin (15/11/2021).

Dalam kunjungannya hingga Selasa (16/11/2021), Dubes Uni Eropa melakukan pertemuan dengan Gubernur Riau, Syamsuar, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Riau, serikat dan asosiasi petani sawit, serta berkunjung ke Desa Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, untuk bertemu dengan para petani sawit skala kecil.

Dalam konferensi pers Syamsuar dan Vincent Piket, kunjungan Dubes Uni Eropa ini untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Riau dengan Uni Eropa.

Selain itu, meningkatkan pemahaman tentang Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komperhensif Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah dalam perundingan.

Adapun tujuan khusus Dubes Uni Eropa ke Bumi Lancang Kuning ini adalah untuk memahami lebih mendalam tentang produksi minyak kelapa sawit di Riau, khususnya produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan pada skala kecil.

"Uni Eropa ingin bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Minyak sawit mewakili 8 persen dari total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, dan merupakan 16 persen dari ekspor Indonesia ke Uni Eropa. Sektor ini merupakan sumber lapangan kerja dan pendapatan besar di daerah," kata Vincent kepada wartawan.

Karena itu, pihaknya berminat besar untuk bekerja sama dengan pemerintah, industri, organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan standar keberlanjutan di seluruh rantai pasokan minyak sawit.

"Secara khusus, ingin memastikan bahan minyak sawit yang kami beli tidak akan berkontribusi terhadap deforestasi. Indoensia sedang bekerja keras untuk hal ini. Selama kunjungan, saya harap bisa mendapat masukan lebih banyak tentang kemajuan yang ada. Uni Eropa adalah salah satu pasar minyak sawit terbesar di Indonesia," sebut Vincent.

Ia menambahkan, terkait IEU-CEPA, perundingan putaran ke-11 telah dilaksanakan pekan lalu. "Baik Uni Eropa dan Indonesia, berharap perundingan IEU-CEPA dapat tuntas sesegera mungkin. Satu studi oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa setelah diberlakukan dan diterapkan, CEPA akan membawa pertumbuhan PDB 2,1 persen untuk Indonesia pada tahun 2032 mendatang. Ini berarti 5 miliar euro tahun demi tahun," kata Vincent.

Sementara itu, Vincent berpesan agar pembangunan perkebunan kelapa sawit di Riau tidak memicu terjadinya penebangan atau kerusakan lingkungan. "Yang terpenting dari Uni Eropa ini adalah untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak merusak lingkungan," ujar Vincent.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyambut baik kunjungan Dubes Uni Eropa ke Riau. Ia mengatakan, hubungan Indonesia dengan Uni Eropa sejak dulu sangat erat dan saling membangun.

"Peluang investasi terbuka lebar bagi Uni Eropa melalui beberapa proyek potensial yang dapat di danai investor asing, antara lain dari sektor industri, yaitu Industri Hilirisasi Crude Palm Oil. Sementara dari dari sektor infrastruktur, yakni pembangunan kawasan Industri Tanjung Buton dengan pembangunan industri minyak goreng. yang keduanya berlokasi di Kabupaten Siak," ucap Syamsuar, Senin.

Selain di sektor perkebunan, sambung dia, Riau juga memiliki komoditi kelapa sawit yang mencapai 7.466.260 ton produksi pada tahun 2019. Pihaknya berharap melalui pertemuan ini dapat mendorong investor dari Eropa untuk berinvestasi di Riau. Selain itu, Syamsuar juga ingin memperluas peluang untuk melakukan ekspor minyak sawit ke Eropa.

"Tadi beliau (Vincent Piket) juga banyak menanyakan berkenaan dengan sawit, dan saya sampaikan bahwa sawit yang terbesar dan terluas ada di Riau. Dan kami butuh tentunya perhatian terhadap ekonomi Riau, khususnya terutama yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat petani sawit," ungkap Syamsuar.

Syamsuar menegaskan, pihaknya berkomitmen dalam pembangunan lahan pertanian dan perkebunan dengan menjaga lingkungan. "Kami berkomitmen menjaga merawat lingkungan dengan membuat program Riau Hijau. Sehingga, pembangunan lahan pertanian dan perkebunan, tidak sampai merusak lingkungan," tegas Syamsuar.

Ia menambahkan, dengan banyaknya ekspor minyak kelapa sawit ke Eropa, pihaknya berharap Uni Eropa menanam investasi di Riau.

"Mudah-mudahan setelah kunjungan ini nantinya ada kerjasama Uni Eropa dengan perusahaan-perusahaan, baik di Indonesia mau pun di Riau. Sehingga, terhadap produk-produk di Riau ini tidak hanya ekspor saja, tapi kami harap ada hilirisasi yang bisa dibangun di Riau untuk meningkatkan perekonomian negara kita," pungkas Syamsuar. (Adv)

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25112021/potretnewscom_efeqp_2275.jpg

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25112021/potretnewscom_y5ezm_2272.jpg

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25112021/potretnewscom_7suhd_2273.jpg

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25112021/potretnewscom_ft2gm_2267.jpg

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25112021/potretnewscom_jphar_2274.jpg

Kategori : Pemerintahan, Riau
wwwwww