Minum Air Pemberian Pria Baru Dikenal, Gadis Belia Mendadak Pusing dan Lemas

Minum Air Pemberian Pria Baru Dikenal, Gadis Belia Mendadak Pusing dan Lemas
Sabtu, 11 September 2021 09:23 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Kisah Pilu seorang Gadis Belia yang minum air pemberian yang pria baru ia kenal, tiba-tiba ia sudah berada di kasur. Usai minum air yang diberikan pelaku yang merupakan pria yang baru dikenal, Gadis Belia pusing dan tubuhnya lemas, dan ia baru sadar ketika di ranjang. Keputusan Gadis Belia itu untuk pergi dengan pria yang baru ia kenal itu harus berakhir dengan pengalaman pahit yang akan menjadi kenangan pahit di dalma hidupnya.

Gadis Belai itu harus menerima kenyataan kalau kehormatannya yang seharusnya hanya untuk suaminya kelak telah dinodai oleh pria yang baru ia kenal. Kuasa hukum Gadis Belia itu kepada wak media menjelaskan, kejadian bermula pada Sabtu (28/8/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB, melansir Tribunnews.com.

Saat itu, Gadis Belia itu sedang mengerjakan tugas sekolah di salah satu rumah rekannya di kawasan Medan Tuntungan.Tak lama kemudian Gadis Belia itu dihubungi seorang pria yang dikenal melalui aplikasi Instagram dan pelaku menanyakan dimana Gadis Belia itu berada. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku tiba dan langsung mengajak Gadis Belia berinisial NS itu pergi. Pelaku beralasan membawa Gadis Belia itu jalan-jalan keliling Kota.

Namun di dalam perjalanan Gadis Belia itu menanyakan tujuan pasti kemana dirinya akan dibawa pergi karena sudah berkendara selama dua jam. Pelaku terus mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Gadis Belia itu bercanda. Sekitar dua jam berlalu mereka berkendara menggunakan Honda Scoopy, pelaku menawarkan minuman botol tanpa merk kepada Gadis Belia itu.

Pelaku menyodorkan air yang diduga sudah diberikan obat penenang karena warna air yang sedikit keruh namun botol masih terlihat bening hanya merk yang sudah dilepas. Korban yang curiga melihat isi air yang sudah keruh tak langsung meminum. Namun pelaku terus membujuk dengan alasan nanti korban kehausan apabila tidak minum karena sepanjang perjalanan belum ada minum.

NS pun langsung meminum minuman yang diambil oleh pelaku dari depan dashbor motornya. Usai meminum air itu, kemudian Gadis Belia itu merasa kepalanya pusing dan tubuhnya lemas. Disitulah pelaku membawa NS ke sebuah rumah yang diduga berada di Desa Laudendang, Kecamatan Percut Sei Tuan sekitar pukul 19.00 WIB.

Korban yang lemas pun sempat menanyakan lokasi mereka dimana.Pelaku menjawab bahwa sedang berada di rumahnya. Saat itu korban melihat ada beberapa pria di dalam rumah tersebut.Saat kembali ditanya, pelaku menyebutkan kalau mereka adalah abangnya. Disitu korban yang lemas dan tak berdaya diajak ke dalam kamar dan mulai kehilangan kesadaran diri.

"Habis diminumnya itu, dia enggak sadar. Makanya dia juga bilang sempat melihat ada beberapa laki-laki di dalam rumah tersebut," kata Indra Kesuma Damanik, saat ditemui di Polrestabes Medan, Jumat (10/9/2021).

Sekitar tengah malam korban sempat terbangun dan melihat pelaku menindihnya disaksikan oleh pria lain yang menurut pelaku adalah abangnya. Saat itu pria tersebut sedang memegang ponsel yang dicurigai sedang merekam kebejatan pelaku yang diduga sedang memperkosanya.

"Disitu dia lihat ada laki-laki lain pegang ponsel seperti merekam waktu si pelaku menindih tanpa busana," katanya.

NS baru sadar diri keesokan harinya, Minggu sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu korban yang masih lemas mengaku dibangunkan oleh pelaku dan disuruh mandi.Disitu ia baru menyadari kalau dirinya menjadi korban pemerkosaan lantaran pakaian sudah berantakan. Saat buang air kecil merasakan ada cairan darah dan lendir yang diduga sperma pelaku yang melekat di celana dalamnya.

Korban yang panik tak jadi mandi karena merasa curiga. Usai dari kamar mandi pelaku pun membawa korban keluar rumah ke sebuah kafe untuk makan. Disitu ia diajak makan yang diperkirakan lokasinya tak jauh dari rumah pelaku. Namun ia menolak makan karena merasa tubuhnya kurang sehat. Tak lama berselang pelaku pun mengajak NS ke sebuah penginapan yang tak diketahui lokasinya.

Disitu mereka tiba di hotel dan sudah ada seorang laki-laki merupakan teman pelaku berada di dalam kamar hotel. Bahkan korban dan pelaku sempat berfoto di dalam hotel tersebut dengan pose pelaku memeluk korban.Belakangan diketahui kalau foto tersebut di upload ke Instagram Story milik pelaku dan di-tag ke akun Instagram korban.

Berselang beberapa menit teman pelaku pergi keluar dan langsung mengunci pintu. Di situ pelaku diduga melakukan aksi bejatnya kembali di saat korban belum sepenuhnya sadar. Keesokan harinya, Senin (30/8/2021), teman korban yang sebelumnya ada di hotel datang kembali dan memberitahukan kalau korban sudah viral dimana-mana. Disitu mereka langsung keluar dari hotel berboncengan tiga ke sebuah tempat makan.

Hampir Dipukul dengan Helm

Pelaku dan temannya sempat berbicara soal kendaraan yang akan dipakai karena kendaraan milik temannya akan digunakan untuk belajar praktik. Tak lama kemudian ia diajak pergi dan diturunkan ke pinggir sungai.Pelaku menurunkan korban dipinggir sungai dan menyuruh korban pulang naik angkot.Merasa tak mengetahui lokasi, korban memohon kepada pelaku agar ia diantar kerumahnya. Namun pelaku menolak dan hampir memukul NS menggunakan helm yang digunakannya.

"Dibentak-bentak dia. Mau dipukul juga pakai helm karena enggak mau disuruh naik angkot,". Melihat korban menangis, pelaku menyuruh korban menghubungi temannya untuk menjemput ke lokasi yang berada di pinggir sungai.

Disitu korban menghubungi temannya yang kebetulan kenal juga dengan pelaku. Ia lantas mengirimkan kordinat lokasi melalui pesan WhatsApp melalui hp milik pelaku. Tak lama berselang temannya laki-laki berinisial TH, sekaligus tetangga pelaku menjemput dan membawanya pergi dari pinggir sungai tersebut. Bukannya diantar kerumahnya, TH juga menurunkan NS di Jalan Tuar, Kecamatan Medan Amplas untuk selanjutnya diantar oleh temannya, D.

"Si TH ini mungkin takut terlibat makanya diturunkan ke rumah kawan yang lain,". Akibat peristiwa tersebut korban sempat mengalami kerugian karena ponsel milik korban diambil pelaku. Selain itu pelaku juga mengambil perhiasan yang terpasang di telinganya. Namun ponsel milik NS berhasil diambil kembali setelah mengetahui ke orangtuanya kalau ponselnya diambil oleh R.

Saat itu juga mereka pergi ke rumah pelaku yang berada di Jalan Jatian, Gang Pono, Kelurahan Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan untuk mengambil hp milik NS. Disitu ia belum mengaku ke orangtuanya kalau menjadi korban kekerasan seksual. Ia baru memberitahukan kepada orangtuanya usai sesampainya di rumah. Atas peristiwa tersebut mereka melaporkan ke Polrestabes Medan dengan Nomor Laporan LP/B/1766/1X/2021/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA pertanggal 10 September 2021.

"Sekarang tinggal nunggu hasil visum," ucapnya. sumber; Tribunnews.com ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww