Home > Berita > Umum

Gaji Honorer Pemkab Kepulauan Meranti Dipotong 35 Persen, Hp dan Tv pun Digadai untuk Kebutuhan Sehari-hari

Gaji Honorer Pemkab Kepulauan Meranti Dipotong 35 Persen, Hp dan Tv pun Digadai untuk Kebutuhan Sehari-hari

Sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti menemui Ketua DPRD di rumah dinasnya, Minggu (1/8/2021). Mereka mengeluh soal 35 persen pemotongan gaji.

Senin, 02 Agustus 2021 07:22 WIB

SELATPANJANG, POTRETNEWS.com — Honorer Pemkab Kepulauan Meranti Riau menjerit. Gaji dipotong 35 persen, terpaksa gadai barang dari hp hingga tv untuk penuhi kebutuhan sehari-hari. Mengeluhkan persolaan itu, sejumlah pegawai honorer di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti Riau mendatangi rumah dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Minggu (1/8/2021), melansir Tribunnews.com.

Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan Pemkab Kepulauan Meranti yang telah memotong upah para honorer sebanyak 35 persen. Kehadiran mereka langsung diterima oleh Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah.

Pada kesempatan itu para honorer menyampaikan keluh kesah terkait pemotongan gaji mereka saat ini. Saat diwawancara selepas pertemuan Ketua DPRD Kepulauan Meranti Ardiansyah mengatakan, para honorer meminta agar pihaknya menyampaikan kepada Bupati Kepulauan Meranti agar Peraturan Bupati terkait pemotongan gaji 35 persen tersebut dicabut kembali.

"Karena setelah dicabut sebanyak 35 persen itu tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka sebulan," ungkap Ardiansyah.

Ardiansyah juga mengatakan para honorer mengaku semakin kesulitan saat ini karena pandemi Covid-19.

"Karena Covid ini mereka tidak ada pilihan lain untuk bekerja di luar, jadi mereka bertahan untuk menjadi honorer di Pemkab Kepulauan Meranti," tuturnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Ardiansyah akan segera merapatkan aduan tersebut bersama seluruh anggota dewan Kepulauan Meranti.

"Saya selaku ketua DPRD tentu akan membicarakan lebih dulu di internal DPRD. Nanti DPRD akan menyikapi itu secara bijak aga ini tidak menjadi persoalan dikemudian hari," ucapnya.

Dirinya menaruh harapan besar tidak ada gejolak signifikan di masyarakat akibat dari persoalan tersebut.

"Yang pasti ini di internal dulu, saya sebagai pimpinan meminta masukan dari masing-masing pimpinan fraksi yang ada." Pungkasnya.

Gadai Barang untuk Kebutuhan Hidup

Sementara itu, perwakilan honorer yang hadir saat itu Firdaus saat diwawancara awak media mengungkapkan, kehadiran mereka adalah kesepakatan bersama dari sejumlah honorer. Tujuannya, untuk menyampaikan tuntutan bersama terkait kebijakan pemotongan gaji honorer. Firdaus mengatakan, dirinya dan sejumlah hinorer kesusahan karena kebijakan pemotongan gaji tersebut.

"Kami merasa pengurangan gaji ini tidak pantas dan tidak wajar bagi kami. Kami punya anak untuk disekolahkan, biaya makan, minum dan kebutuhan sehari-hari," keluhnya.

"Kalau dipotong lagi mau bagaimana lagi kami bisa hidup," sambungnya.

Bahkan dirinya mengaku harus rela untik menggadaikan sejumlah harta benda saat ini untuk bertahan hidup.

"Saya sudah gadai hp, gadai tv, tidak tahu lagi besok. Itu semata-mata untuk membiayai hidup sehari-hari. Kami bukan untuk mencari kaya, hanya untuk bertahan hidup," ujarnya.

Firdaus mengatakan saat ini mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja sebagai honorer.

"Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, kami kesulitan mau kerja apa. Mau ke mana juga kami gak tahu," ucapnya.

Padahal dirinya dan honorer lainnya sudah menaruh harapan besar atas janji kampanye Bupati Kepulauan Meranti sebelumnya yang akan menaikkan gaji para honorer.

"Kita berharap banyak dengan janji yang disampaikan Bupati dulu, kalau seperti ini kita merasa dipermainkan," ujarnya.

Dari pertemuan tersebut mereka juga berharap pihak DPRD Kepulauan Meranti dapat mengawal tuntutan mereka.

"Yang pasti kami menunggu hasil dari dewan. Kalau tidak ada keputusan kami akan merembukkan lagi dengan forum honorer lainnya apa yang akan kita lakukan, karena ini adalah gerakan bersama," pungkasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum, Meranti
wwwwww