Beralasan Ingin Tidur, Seorang Camat Nekat Gantung Diri di Rumah Panggung, Korban Tulis Surat untuk Kapolres

Beralasan Ingin Tidur, Seorang Camat Nekat Gantung Diri di Rumah Panggung, Korban Tulis Surat untuk Kapolres

Gambar hanya ilustrasi

Rabu, 21 Juli 2021 15:25 WIB

SUMBA TIMUR, POTRETNEWS.com — Entah apa penyebabnya, seorang Camat nekat gantung diri. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Selasa (20/7/2021) pukul 11.20 Wita. Camat berinisial DR itu ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh tergantung di rumah panggung.

Tidak ada yang menyangka, sang camat bakal bertindak nekat seperti itu. Sebelum mengakhiri hidup, DR minta saksi berinisial Kle dan Luk menutup semua pintu dan jendela rumah panggung. DR beralasan ingin istirahat atau tidur.

"Lalu korban menyuruh dua saksi itu pergi bermain di bengkel yang tidak jauh dari rumah panggung.""Kemudian saksi berinisial Kor datang dari kebun menuju rumah panggung. Luk berpesan agar Kor pelan-pelan saat membuka pintu karena korban sedang tidur," ujar AKBP Handrio Wicaksono, Kapolres Sumba Timur dikutip dari POS-KUPANG.COM.

Saat membuka pintu, saksi bernama Kor tidak melihat korban di tempat tidur. Kor hanya melihat sandal milik korban dan tikar di ruang tengah rumah. Kor segera mengajak Luk untuk mencari korban. Kor dan Luk kaget saat menemukan korban dalam kondisi tergantung di dekat dinding kamar.

"Melihat kejadian tersebut, dua saksi teriak sambil menangis," terangnya, melansir Tribunnews.com.

Kor langsung memberi tahu penemuan mayat tersebut ke saudari kandung korban berinisial Mar. Setelah itu Kor langsung mengambil parang dan memotong tali mengikat korban.

"Keluarga langsung membawa korban ke RS Kristen (RSK) Lindimara menggunakan kendaraan pribadi.

Saat di rumah sakit, petugas medis mengatakan korban telah meninggal dunia. Tinggalkan Surat untuk Kapolres Sumba TimurKepastian Camat melakukan bunuh diri diperkuat dengan penemuan surat. Polisi menemukan surat di saku baju korban. Surat yang ditemukan itu diperuntukkan kepada Kapolres Sumba Timur.

"Surat itu ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur. Korban minta polisi tidak mengautopsi jenazah karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri," katanya.

Banyak iring-irigan motor dan mobil saat jenazah dibawa oleh mobil ambulans dari RSK Lindimara ke rumah persemayaman. Ketika ambulans masuk Kelurahan Mauliru, sejumlah warga keluar rumah dan menyaksikan mobil jenazah saat lewat. Ada warga yang mengabadikan iring-iringan kendaraan, ada juga yang menangis. Sementara itu, keluarga sudah menunggu dan ada yang sedang membangun tenda di rumah duka. Sementara itu, keluarga sudah menunggu dan ada yang sedang membangun tenda di rumah duka.

Layanan konseling

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Hukrim
wwwwww