Home > Berita > Umum

ABG Asal Jambi Jual Motor Ayah demi Temui Teman Mabar Game Online di Jakarta

ABG Asal Jambi Jual Motor Ayah demi Temui Teman Mabar <i>Game Online</i> di Jakarta
Kamis, 10 Juni 2021 11:03 WIB

JAMBI, POTRETNEWS.com — Video seorang ABG asal Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, menangis di ruang tunggu Bandara Sultan Thaha Jambi viral di media sosial. Gadis remaja itu menangis setelah gagal untuk bertemu dengan seorang pria di Jakarta yang dikenal dari online game. Dari penelusuran detikcom, video remaja yang gagal temui pria teman main bareng (mabar) itu terjadi pada Selasa (8/6/2021). Remaja berinisial IN itu batal terbang ke Jakarta setelah kebingungan di bandara.

Seorang sales promotion girl (SPG) obat, Monik, yang ada di bandara lalu mendatangi remaja tersebut. Monik pun menggali cerita dari IN yang tampak kebingungan di bandara.

"Jadi saya lihat remaja ini kebingungan untuk berangkat. Lalu saya datangi saya tanya, ternyata dia itu dari Jambi mau ke Jakarta untuk nemui teman laki-laki yang selalu menjadi teman bermain game online-nya," kata Monik ke wartawan, Rabu (9/6), melansir Detik.com.

Sempat Jual Motor Bapak

Monik mengatakan gadis IN, yang masih duduk di kelas I SMA, hendak pergi ke Jakarta dengan membawa uang senilai Rp 20 juta. Uang itu didapat hasil menjual sepeda motor ayahnya.

"Saya bujuk dia untuk bercerita, remaja itu bilang ke Jakarta itu untuk dapat uang dengan menjual motor orang tuanya untuk biaya keberangkatannya," kata Monik.

Remaja tersebut bahkan sempat memberontak dan nekat akan pergi menemui lelaki teman mabar game online-nya. Namun upaya itu gagal setelah video viral gadis itu dilihat keluarganya.

"Aturan itu si anak itu masih tetap ingin pergi berangkat, namun untungnya setelah video itu viral, pihak keluarganya menyusul ke bandara. Dan satu lagi, pas di bandara juga bertemu dengan guru sekolahnya. Itulah yang akhirnya si remaja itu batal berangkat ke Jakarta," ujar Monik.

Batal Terbang ke Jakarta

Sementara GM Bandara Sultan Thaha Jambi Agus Supriyanto menjelaskan, IN merupakan penumpang dengan keberangkatan Selasa (8/6) pukul 17.45 WIB. Status keberangkatan remaja itu bahkan dibatalkan. Petugas juga menaruh rasa curiga terhadap gadis remaja tersebut karena beberapa kali sempat kebingungan dan tidak memiliki pendamping.

"Bandara ini kan memiliki aturan untuk keberangkatan penumpang di bawah umur. Aturan tersebut dinamakan under minor, yakni layanan penerbangan yang diberikan pihak maskapai untuk anak-anak berusia 6-12 tahun, yang tidak ditemani orang tua atau pendamping," kata Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Agus Supriyanto.

Meski demikian, Agus juga mengatakan setiap maskapai wajib menyediakan petugas yang menangani under minor pada proses pre-flight, in-flight, dan post-flight, termasuk pada saat transit (transfer) pesawat udara. Anak dalam kategori under minor tersebut tetap berada dalam pantauan orang tuanya, yakni orang tua tetap mengantarkan anak tersebut ke bandara.

"Dalam kasus viralnya gadis remaja tersebut, jadi si gadis itu dianggap tidak masuk dalam kategori under minor. Artinya sah saja anak tersebut berangkat tanpa didampingi orang tua," ujar Agus Supriyanto. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Umum
wwwwww