Ya Allah, Balita di Kepulauan Selayar Sulsel Hilang di Lautan saat Tidur di Perahu Ayahnya

Ya Allah, Balita di Kepulauan Selayar Sulsel Hilang di Lautan saat Tidur di Perahu Ayahnya

Balita Najwa (5) hilang di lautan bersama perahu milik ayahnya. (dok. Istimewa)

Kamis, 08 April 2021 06:29 WIB

SELAYAR, POTRETNEWS.com — Balita berusia 5 tahun di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Najwa, hilang bersama perahu milik ayahnya yang ditumpanginya. Ayah Najwa awalnya jatuh dari perahu tersebut dan ditolong warga, sementara Najwa yang tertidur tetap berada di perahu seorang diri dan sudah 6 hari belum ditemukan.

Koordinator Basarnas Selayar Febrianto Tri Setiawan menjelaskan, laporan yang diterima Basarnas mengungkap bahwa Najwa dengan ayahnya menaiki perahu jolloro dari Pulau Kabaena di Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Pulau Latondu, Selayar, Sulsel.

"Info awal yang kami terima itu kalau korban ini, bapaknya atas nama Roma, anaknya atas nama Najwa (5) berangkat dari Sultra (Pulau Kabaena) hanya berdua menggunakan kapal jolloro," kata Febrianto kepada detikcom, Rabu (7/4/2021).

Saat perahu berada di dekat Pulau Tarupa, Selayar, pada Kamis (1/4), sang ayah terjatuh ke laut karena perahu yang ditumpangi dihantam gelombang besar setinggi sekitar 3 meter.

"Di pertengahan jalan, sudah dekat Pulau Tarupa, bapaknya berdiri untuk melihat jelas itu Pulau Tarupa, karena memang dia tembak (berlabuh sementara) di Pulau Tarupa. Saat berdiri di perahu gelombang besar datang sehingga kapalnya dihantam gelombang, bapaknya ini terjatuh," jelas Febrianto, melansir detik.com.

Nahasnya, menurut Febrianto, perahu jolloro milik Roma itu tetap melaju di tengah gelombang karena mesin perahu dalam keadaan hidup. Anak perempuan Roma yang sedang tertidur di atas perahu pun ikut terbawa.

"Bapaknya berusaha mengejar dengan cara berenang tapi nggak bisa (tidak terkejar), tetap kapal ini jalan terus," sambung Febrianto.

Setelah berjam-jam terombang-ambing di lautan, Roma kemudian ditolong oleh kapal yang melintas. Roma bersama kapal yang menolongnya kemudian berusaha mengejar perahu yang ditumpangi putrinya itu.

"Setelah dievakuasi, ini kapal jolloro (milik Roma) masih kelihatan mereka berusaha mengejar," katanya.

Namun harapan Roma untuk mengejar perahu bersama putrinya kembali pupus setelah ada gelombang laut setinggi 4,5 meter. Perahu yang membawa putrinya pun tidak terkejar.

"Saat itu gelombang 3-4,5 meter dan kapal yang evakuasi bapaknya ini muat es balok, muatan terlalu berat sehingga tidak bisa jangkau perahunya ini," kata Febrianto.

"Dan (kapal yang menolong Roma) sempat hampir dibalik dengan gelombang makanya kapal putuskan evakuasi bapaknya ke Pulau Latondu. Sampai sekarang sudah nggak ada infonya itu perahu jolloro-nya dan anaknya itu atas nama Najwa (belum ditemukan)," imbuh Febrianto.

Menurut Febrianto, Basarnas Selayar baru menerima laporan peristiwa ini pada Jumat (2/4) siang atau sehari setelah kejadian. Tapi upaya pencarian tetap dilakukan meski sejauh ini belum berhasil karena faktor cuaca buruk.

"Kami terima laporan dan anggota juga sudah berusaha menuju ke Latondu, kami rencana melakukan penyisiran langsung dari LKK-nya (lokasi kejadian). Tetapi karena kondisi cuaca sehingga kami tidak bisa tembus ke sana. Sampai hari ini anggota dihantam gelombang 2 meter sampai 3 meter dan saya tidak berani paksakan juga. Jangan sampai saya paksakan ada apa-apanya anggota kan," jelasnya. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Peristiwa
wwwwww