Home > Berita > Riau

Wanita Jadi Pengusaha? Elfi Rahmadani: Sah-Sah Saja...

Wanita Jadi Pengusaha? Elfi Rahmadani: Sah-Sah Saja...

Ilustrasi/INTERNET

Jum'at, 30 Oktober 2020 11:03 WIB
Anggi Dwi Safitri
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Seiring perkembangan zaman, perempuan juga terjun dalam kegiatan usaha. Tak sedikit wanita menjadi pengusaha karena ”keadaan” yang membuatnya harus ikut membantu keluarga atau suami. Dalam perjalanannya, si wanita menjadi pengusaha sukses. ”Kebanyakan wanita menjadi pengusaha karena awalnya hanya membantu keluarga, atau membantu kepala keluarga atau suami. Akan tetapi lama kelamaan ia pun ikut berperan dalam menopang usaha keluarga,” kata seorang Dosen Fakultas Pertanian salah satu universitas di Pekanbaru, Riau, Elfi Rahmadani menjawab potretnews.com, baru-baru ini.

Wanita yang juga pengusaha bidang jasa ini menuturkan, dalam Islam tidak ada paksaan bagi seorang wanita untuk bekerja. Jika penghasilan suami tidak mencukupi kebutuhan rumah tangganya, dan suami rida akan pekerjaan yang dilakukan istrinya, maka istri boleh membantu suami dalam mencari rezeki terutama berkaitan dengan usaha suaminya.

”Seperti ditegaskan oleh Ali Alhamidy, ’bahwa kesungguhanmu berusaha membantu suamimu dalam segala usaha yang bertalian dengan kepentingan pekerjaannya’. Hal lain jika wanita (isteri) ditinggal wafat oleh suaminya atau disebabkan perceraian maka untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anak dalam rumah tangganya, maka dia boleh memiliki usaha baik sebagai makelar, distributor dan menjadi pengusaha sehingga terpenuhi kebutuhan hidupnya beserta anaknya,” kata dia.

Elfi Rahmadani melanjutkan, seorang wanita dilarang menjadi pengusaha jika usaha tersebut membuat kehancuran rumah tangganya. Apalagi bila seorang wanita tersebut sudah memiliki niat awal untuk mengembangkan usaha demi ambisi kesuksesaan pribadi atau mengumpulkan kekayaan, sehingga ia banyak mengorbankan banyak kepentingan keluarganya sehingga membuat kehancuran rumah tangga atau keluarganya.

”Selama masih ada suami sebagai penopang nafkah keluarga, maka tidak wajib bagi istri untuk bekerja. Akan tetapi jikapun bekerja maka tanamkan niat awal bagi istri ketika membuka usaha adalah dalam rangka membantu suami mencari nafkah dengan memperhatikan kewajibannya sebagai istri dan ibu anak-anak di rumah,” ucapnya.

Elfi menambahkan, usaha apa pun yang dijalani seorang wanita jika ditekuni maka hal ini tentunya akan membawa keberkahan bagi keluarganya apalagi dimasa pandemi ini dan aktivitas usahanya dilakukan di dalam rumah dalam mengurangi physical distancing seperti bisnis pakaian muslimah/desainer, katering atau kuliner, usaha pulsa, dan lain-lain.

”Banyak pengusaha muslimah yang sukses di antaranya desainer Dian Pelangi, Zaskia Sungkar, Medina Zein di bidang kuliner, dan lain-lain. Akan tetapi tetap dalam batas koridornya sebagai seorang muslimah dan istri. Jika muslimah tersebut sudah berkeluarga maka kepentingan karier suami dan keluarga tetap dinomorsatukan,” ujarnya.

Pada bagian lain Elfi memberikan tips menjadi pengusaha wanita di antaranya; harus memiliki motivasi yang kuat, disiplin waktu untuk keluarga/rumah tangga dan bisnis, tegas dan pantang menyerah atau selalu optimis dan kuat bertawakal pada Allah, serta jujur.

”Kejujuran adalah landasan kuat dalam kesuksesan dan kepercayaan dari konsumen, kreatif dan inovatif sehingga usaha dapat berkelanjutan dan berkesinambungan, fleksibel sehingga memiliki networking yang luas dengan semua orang. Bisnis online membutuhkan pergaulan yang luas dan fleksibel, apalagi di masa pandemi ini. *1

Kategori : Riau, Umum
wwwwww