Mahasiswa Kimia Umri Buat Gebrakan lewat Pelatihan Pemuda Pintar Mengelola Sayur Pakis Menjadi Keripik ”Kribo”

Jum'at, 25 September 2020 13:11 WIB
Muhamad Maulana
mahasiswa-kimia-umri-buat-gebrakan-lewat-pelatihan-pemuda-pintar-mengelola-sayur-pakis-menjadiRahmiwati Hilma MSi, dosen pembimbing yang sudah banyak melahirkan karya ilmiah.

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Kendati di masa pandemi Covid-19, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tetap kreatif. Kali ini, mahasiswa jurusan Kimia melakukan terobosan berupa pengabdian terhadap masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diprakarsai oleh beberapa mahasiswa, yaitu; Retno Sari Damayanti, Norramizawati, Marlian, Eka Afriani, dan Agus Arya Prayogi, dilakukan di Desa Mekarjaya, Kabupaten Kampar, pada Kamis (24/9/2020).

Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mekar Jaya melalui Pelatihan ”Pemuda Pintar” dalam mengelola sayur pakis menjadi inovasi usaha. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa Kimia Umri bekerja sama dengan Karang Taruna Mekarjaya.

Dosen pembimbing Rahmiwati Hilma mengatakan, kegiatan yang ditaja oleh mahasiswa itu bergerak pada sektor perekonomian, dengan mengelola sayur pakis yang banyak tumbuh di Desa Mekarjaya.

"Sektor yang akan dikembangkan oleh mahasiswa ini adalah perekonomian, dengan cara mengelola sayur pakis. Sayur pakis sendiri sangat banyak tumbuh di Desa Mekarjaya, sehingga tanaman ini memiliki potensi yang tinggi untuk dijadikan inovasi usaha dalam mengembangkan perekonomian di desa," kata Rahmiwati Hilma.

Dosen yang telah banyak melahirkan karya ilmiah ini juga menyebutkan, produk yang diharapkan dari pelatihan adalah, sebuah jajanan unik dengan nama keripik ”kribo”, dengan bahan dasar utama sayur pakis.

"Olahan ini memiliki cita rasa yang unik serta memiliki khasiat yang cukup banyak. Pakis memiliki kandungan antioksidan dan vitamin A yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sungguh manfaat yang luar biasa, apalagi mengingat kondisi pandemi saat ini yang menuntut kita untuk selalu menjaga kesehatan tubuh," terang Rahmi.

Daring

Kegiatan pelatihan yang mendapat dukungan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik ndonesia ini, dilaksanakan secara daring (online).

Hal ini dilakukan karena mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih mewabah. Oleh sebab itu, kegiatan ini dilakukan secara daring, guna mengindari kerumunan, serta menghindari terjadinya kontak fisik (physical distancing).

Wanita yang kerap disapa Rahmi ini berharap, kegiatan ini mampu menjadikan masyarakat lebih inovatif an kreatif dalam memanfaatkan sumber daya di desanya agar terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat di desa itu.

"Dengan adanya pelatihan pemuda ini, diharapkan mahasiswa dapat memberikan masukkan dan inovasi kreatif kepada masyarakat. Sehingga dapat membuat desa berkembang dengan memanfaatkan potensi yang ada, terutama dalam sektor usaha perekonomian," pungkasnya. ***

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww