Home > Berita > Rohil

Cegah Penyebaran Corona, Pemkab Rokan Hilir Minta Masyarakat Jujur Sampaikan Riwayat Perjalanan

Cegah Penyebaran Corona, Pemkab Rokan Hilir Minta Masyarakat Jujur Sampaikan Riwayat Perjalanan

Kepala Diskominfotiks Rokan Hilir, Hermanto.

Rabu, 22 April 2020 11:18 WIB
Muhamad Maulana

BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com — Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, diminta untuk senantiasa waspada dan tidak menganggap sepele wabah virus corona atau Covid-19 yang kasus positifnya semakin meningkat.

Kendati begitu, hal tersebut juga tidak perlu menimbulkan kepanikan yang berlebihan.

”Kita semua harus selalu optimis untuk bisa mencegah dan mengatasi dampak yang ditimbulkannya oleh virus yang dapat melumpuhkan berbagai aspek kehidupan,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfotiks) Rohil, Hermanto, di Bagansiapiapi, Rabu (22/4/2020).

Dikemukakan oleh mantan Kabag Humas Setdakab Rohil ini, virus corona tidaklah bisa datang ke suatu daerah dan menyerang manusia, tanpa didatangkan oleh manusia itu sendiri.

Oleh karenanya, untuk mencegah penyebarannya, diperlukan kesadaran kolektif untuk mengikuti protokol corona atau Covid-19 secara masif.

”Di masa pendemi corona saat ini, diimbau kepada setip orang untuk jujur dan proaktif. Kejujuran dan sikap proaktif setiap orang sangat diperlukan dalam upaya mencegah meluasnya akan terjangkitnya virus corona,” tandas Hermanto.

Dia menyatakan, segenap unsur pemerintah dan elemen bangsa yang sadar, telah, sedang, dan akan terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan virus corona.

Hermanto mengingatkan, siapa pun yang mempunyai keluhan kesehatan dan memiliki riwayat perjalanan dari daerah lain, terutama daerah yang telah dinyatakan sebagai zona merah atau daerah terjangkit corona virus hendaklah proaktif, memberi tahu atau melaporkan diri kepada petugas medis.

”Jangan sampai mengelak dan berbohong pada petugas yang melakukan pemantauan. Segeralah melapor kepada ketua RT (rukun tetangga) atau lurah maupun penghulu, bahwa dirinya baru datang ataupun pulang dari kota ’X’ (daerah terjangkit) dan ingin dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini jauh lebih baik untuk keselamatan diri, keluarga, dan orang lain,” ucap dia.

Dengan adanya sikap proaktif, imbuh Hermanto, maka lurah atau datuk penghulu akan segera menghubungi kapus (kepala puskesmas) yang selanjutnya kapus meminta petugas medis terdekat dengan domisilinya untuk melakukan pemeriksaan dan dicatat sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Dia berpendapat, kejujuran sangat penting diterapkan, apa dialami oleh dokter dan para Medis di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, tidak terjadi di Rokan Hilir.

Menurut dia, kasus tertularnya 46 tenaga medis di rumah sakit itu (Kariadi) berawal dari sikap ketidakjujuran seorang pasien yang berobat. Saat itu pasien tidak menyebutkan bahwa dirinya baru berpergian dari zona merah Covid-19.

”Kalau di jantung pertahanan terakhir Covid-19 bisa tertular, ini merupakan sesuatu yang sangat serius. Untuk itu diharapkan seluruh jajaran Gugus Tugas Tanggap Covid-19 di Rokan Hilir, terutama rumah sakit dan puskesmas untuk lebih memperketat protokol kesehatan di tempat masing-masing demi melindungi petugas medis dan masyarakat,” pungkas Hermanto. ***

Kategori : Rohil, Pemerintahan
wwwwww