Begini Cara Pemkab Pelalawan Antisipasi Masuknya Virus Corona

Senin, 20 April 2020 21:38 WIB
Advertorial
begini-cara-pemkab-pelalawan-antisipasi-masuknya-virus-coronaPenyemprotan disinfektan dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Pelalawan.

PELALAWAN, POTRETNEWS.com — Pemerintah pusat melakukan sejumlah langkah antisipasi mencegah masuknya coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang awalnya berasal dari Wuhan, China.

Gerak cepat pemerintah diawali dengan pembentukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di bawah kepemimpinan Doni Monardo, sang Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN).

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/29052020/potretnewscom_bbyfn_1892.jpgBupati Pelalawan HM Harris/INTERNET

Langkah jitu pemerintah pusat juga diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan di Riau. Pandemi yang telah menelan banyak korban jiwa itu, membuat Pemkab Pelalawan dengan cepat melakukan pencegahan dan segala bentuak antisipasinya guna mencegah dari hal-hal yang tak diinginkan.

Segala aspek diperhatikan dan dan dikaji secara mendalam oleh Tim Gugus Tugas Pelalawan yang jajaran petingginya secara ex officio diisi oleh unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat.

Dalam bidang kesehatan, contohnya, Pemkab Pelalawan langsung melakukan alokasi anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 6,95 miliar dari pergeseran anggaran penanganan Covid-19 di Diskes dan RSUD Selasih.

Kemudian untuk fasilitas perawatan pasien baik itu Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Diskes telah menyiapkan 1 RSUD Selasih dan 14 Puskesmas.

”Di RSUD Selasih kita mempunyai 6 ruang isolasi dan puskesmas berjumlah 28 ruang. Total kita punya ruang isolasi 34 ruangan yang sesuai dengan standar Kemenkes,” kata Bupati Pelalawan HM Harris saat meninjau ruang isolasi di RSUD Selasih.

Tak hanya di bidang pendidikan, semua bidang pun mendapat perhatian yang sama dari Pemkab Pelalawan, berdasarkan perhitungan plafon dalam penanggulangan virus corona secara menyeluruh, pemda membutuhkan Rp 63 miliar. Anggaran sebesar itu tidak hanya untuk pencegahan maupun pengobatan warga terindikasi Covid-19 saja, Tetapi juga termasuk untuk penganan dampak sosial, ekonomi, pendidikan, hingga budaya yang terkena dampak Covid-19.

”Kebutuhan yang diperlukan mencapai Rp63 miliar seluruhnya. Dalam rapat sudah diputuskan. Ini untuk keseluruhan,” papar Bupati Pelalawan, HM Harris, Kamis (9/4/2020) lalu. Guna mendapatkan anggaran Rp 63 miliar untuk penanganan Covid-19, semua OPD dilibatkan.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/29052020/potretnewscom_vey2m_1893.jpgApel Bersama dalam rangka penyemprotan disinfektan massal untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Pelalawan.

Bupati Pelalawan HM Harris didampingi Kadiskes Pelalawan Asril MKes dan Dirut RSUD Selasih, Khairul Segala kegiatan dan program yang dianggap tidak terlalu penting akan dipangkas dan dananya dialihkan ke Covid-19. Kemudian acara-acara seremonial yang selama ini dilaksanakan dinas-dinas juga dicoret dan biayanya digelontorkan juga ke Covid-19.

Kegiatan adat istiadat dan keagamaan pun ditiadakan, seperti MTQ kabupaten, Balimau Kasai, hingga Pelalawan Expo. Termasuk juga kegiatan rapat, pertemuan rutin, pelatihan, sampai Kunjungan Kerja (Kunker) juga disisir.

”Biaya Check Up untuk bupati juga dipotong, karena sudah ada BPJS. Dananya dibuat ke penanganan corona,” tambah Harris.

Dalam penyisiran anggaran ini, lanjut Harris, tidak melibatkan instansi penegak hukum dan hanya dikawal Inspektorat Pelalawan. Namun dalam pelaksanaan dan penggunaan dana Rp 63 miliar itu, Pemda akan menggandeng aparat penegak hukum dari kejaksaan maupun kepolisian.

Agar realisasinya tepat sasaran serta tidak ada penyelewengan dana oleh oknum-oknum yang ingin mencari keuntungan di tengah pandemi ini. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) sendiri memastikan belum ada anggaran pergeseran untuk

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pelalawan yang dicairkan. Hingga kini pihaknya baru menerima usulan dari setiap tim gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 sebanyak Rp63 miliar.

Usulan pergeseran anggaran untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 tersebut, diterima TAPD pada saat rapat bersama tim gugus tugas Kamis, 9 April 2020 sore lalu, di ruang rapat kantor Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD), Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

”Usulan anggaran Rp 63 miliar ini, difokuskan kesehatan, ekonomi dan dampak sosial. Dari Rp63 miliar yang sudah diajukan dan diusulkan oleh setiap bidang gugus tugas Covid-19, tetapi itu belum final kita bahas. Sampai saat ini kita pastikan belum ada yang dicairkan,” ungkap Tim TPAD, Davidson Saharudin SH MH, usai rapat Kamis, sore.

Kepala BPKAD Pelalawan ini menjelaskan, dari anggaran Rp63 miliar, itu yang sudah final digunakan untuk tim gugus tugas bidang kesehaan, kemungkinan besar pada Senin, 13 April 2020 baru akan bisa direalisasikan.

”Namun, dari Rp63 miliar tersebut yang sudah final dan fixed dibahas untuk di bidang kesehatan sebanyak 6,95 miliar. Senin ini sudah di-input untuk realisasinya," terang Davidson sapaan akrab kepala BPKAD Pelalawan ini.

Pihaknya dari TAPD saat ini, tambah Davison, juga sedang mencarikan solusi dan sumber dana untuk penggeseran dari usulan setiap bidang gugus tugas Covid-19 untuk direalisasikan segera.

”TAPD sedang mecari solusi dan sumber dananya saat ini," ucap, Davidson yang juga Sekretaris Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Pelalawan ini.

Dia menerangkan bahwa pergeseran anggaran penanganan dan pencegahan Covid-19 ini, untuk memfokuskan kembali dan Realokasi atau di alokasikan kembali anggarannya, akan diambik pada kegiatan yang kurang diprioritaskan di setiap bidang gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 tersebut.

”Dan untuk refocusing anggran yang akan digeser ini, diambil dari kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan lagi dan kurang di perioritaskan contohnya seperti, diklat, sosialisasi, penyuluhan, dan sifatnya mengumpulkan orang banyak lainnya," pungkasnya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/29052020/potretnewscom_cy3vs_1894.jpgBupati Pelalawan HM Harris dan unsur forkopimda setempat meninjau aktivitas pasar di Pangkalankerinci.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, H Tengku Mukhlis menyebutkan, angka Rp 63 M dalam penanganan virus corona telah disetujui. Sekarang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tinggal menjalankan tugasnya dalam menyisir dan mengumpulkan dana yang diperlukan itu.

”Pak Bupati sudah menandatangani plafon anggaran itu. Sekarang dalam rangka mencari anggaran sebesar itu,” kata Tengku Mukhlis.

Diterangkannya, dana itu yang dibutuhkan secara global untuk seluruh bidang yang tergabung dalam gugus tugas. Dari awal Pemda telah mengalokasikan dana pencegahan dan pengobatan Covid-19 sebesar Rp 6,95 miliar hasil pergeseran kegiatan di Dinas Kesehatan (Diskes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalankerinci.

Mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh virus Corona ini, diperlukan sumber daya yang besar dalam penanganan yang berskala besar, peran serta dunia usaha dalam membantu unit unit penanganan Covid-19 diperlukan agar gerakan kebersamaan ini berjalan tuntas.

Utamanya dalam penyediaan alat pelindung diri (APD), yang sangat dibutuhkan oleh petugas kesehatan, perhatian perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pelalawan diperlukan. APD sesuai standar harus disiapkan di rumah sakit yang memiliki ruang isolasi.

Seperti RSUD, Rumah Sakit Efarina, dan RS Amelia Medika sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu ada suspek penderita virus corona dirawat.

”Kita saat ini masih kekurangan APD. Berdasarkan perhitungan seharusnya ada 1.000 pasang. Alat yang lain juga,” terang Bupati lagi. APD sangat dibutuhkan para tim medis yang telah ditugaskan di masing-masing ruang perawatan, termasuk hand sanitizer, masker, serta disinfektan.

Barang-barang itu sangat langka di jual pasaran, kalaupun ada jumlahnya sedikit dan harganya cukup mahal. Untuk itu, Harris mengimbau perusahaan-perusahaan yang ada di Pelalawan untuk turut serta membantu penanganan Covid-19.

Khususnya memperhatikan para medis yang menjadi barisan terdepan melawan virus yang mematikan itu. Perusahan perkebunan, kehutanan, serta industri diminta untuk menyalurkan bantuan APD kepada rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan.

”Kita imbau perusahaan membantu pengadaan APD ini. Mari bersama-sama mengatasi keterbatasan ini,” demikian HM Harris. (adv)

wwwwww