Kaki Harimau Korban Jerat di Lokasi HTI di Pelalawan Terancam Diamputasi

Kaki Harimau Korban Jerat di Lokasi HTI di Pelalawan Terancam Diamputasi

Harimau Corina dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PH-HSD), Sumbar. (IST/VIA DETIK.com)

Selasa, 07 April 2020 11:18 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Harimau yang menjadi korban jerat liar di Telukmeranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, kini berada di pusat rehabilitasi.

Hasil diagnosis tim medis, kemungkinan terburuk kaki raja hutan yang dinamai Corina ini bisa diamputasi karena luka jeratan.

BERITA TERKAIT:

* Harimau Sumatera Ditemukan Terluka Terkena Jerat di Konsesi HTI PT RAPP

* Ada Harimau Terluka Kena Jerat di Konsesi PT RAPP, Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar: Perusahaan Harus Tanggung Jawab!

”Harimau Corina berjenis kelamin jantan berat 77,8 kg, panjang 170 cm usia sekitar 3 tahun. Didiagnosa mengalami anemia dan laserasi. Anemia terjadi karena penurunan darah merah, namun tidak dalam jumlah yang signifikan. Laserasi atau luka baru akibat jerat sangat dalam beruntung tendon (jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dan tulang) tidak terputus,” kata Manager Operasional Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PH-HSD) di Sumbar, drh Saruedi Simamora, seperti dilansir dari detikcom terbitan Selasa (7/4/2020).

Terkait luka di kaki harimau Corina ini, tim medis tengah berupaya semaksimal mungkin dalam pengobatan. ”Kami mengupayakan pengobatan yang terbaik. Walau kemungkinan terburuk kaki kanan depannya bisa diamputasi,” kata S Simamora.

Sementara Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) Hashim Djojohadikusumo selaku penggagas PR-HSD mengaku turut prihatin atas kasus pemasangan jerat. Pemasangan jerat liar akan mengancam kelestarian harimau Sumatera.

”Kami sangat sedih dengan musibah belum sadarnya masyarakat untuk menjaga kelestarian satwa liar yang akan punah apabila terus diburu,” ujar Hashim.

Dia juga mendukung para petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang tetap bekerja di situasi pandemi virus Corona.

”Kami mengirimkan dukungan berupa vitamin untuk peningkatan imunitas bagi 200 petugas BBKSDA Riau yang tersebar di pelosok,” sebut Hashim.

Sebagaimana diketahui, harimau liar ini terjerat di lokasi hutan tanaman industri (HTI) di Kabupaten Pelalawan pada akhir Maret 2020 lalu.

Dari lokasi harimau yang diberi nama Corina ini, dievakuasi ke PR-HSD di Kabupaten Dharmasraya, Sumbar oleh tim BBKSDA Riau.

”Kami sangat berharap Corina bisa diselamatkan di PR-HSD, yang pernah merehabilitasi harimau bernama Bonita, Atan Bintang, dan Inung Rio pada tahun 2019 lalu,” pungkas Kepala BBKSDA Riau, Suharyono. ***

Berita ini telah terbit di detik.com dengan judul ”Korban Jerat di Riau, Kaki Harimau Corina Terancam Diamputasi”

Editor:
A Roni

Kategori : Pelalawan, Umum
wwwwww