Curhat Pelaku UMKM Pekanbaru yang Mulai Kehilangan Omzet karena Virus Corona

Curhat Pelaku UMKM Pekanbaru yang Mulai Kehilangan Omzet karena Virus Corona

Salah satu usaha mikro di Jalan Pattimura Pekanbaru. (POTRETNEWS.com/GANDHI)

Sabtu, 28 Maret 2020 11:25 WIB
Gandhi

PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Pandemi virus Corona atau Covid-19 mulai berdampak pada sektor ekonomi di Pekanbaru. Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengaku omzetnya menurun drastis dibandingkan sebelum datangnya wabah.

Elda, pemilik usaha stik mozzarella, menuturkan, sejak warga kota ini sudah mulai mengurangi aktivitas di luar rumah seiring kian gencarnya kampanye gerakan #DiRumahAja, pendapatannya pun ikut merosot.

Faktor lain yang diklaimnya membuat omzet UKM ”terjun bebas” adalah karena ada penertiban di sejumlah tempat keramaian demi mencegah meluasnya penyebaran virus Corona.

”Tentunya hal ini sangat memengaruhi, karena semua kena imbas. Sejak munculnya Corona, tidak ada lagi (jualan) yang buka di Bundaran Keris. Padahal ada yang (memang) bergantung dari usaha itu. Usaha saya sendiri sekarang terpaksa harus pindah ke Jalan Pattimura supaya tetap bisa berjualan,” ujarnya, Jumat (27/3/2020).

Menurut dia, pedagang kuliner di Bundaran Keris benar-benar terdampak dari mewabahnya virus Corona. Apalagi sejak sepekan terakhir mereka tidak lagi diperbolehkan menggelar dagangan di kawasan itu. Akibatnya, ada yang memilih untuk sementara waktu tidak berjualan dan ada yang memilih pindah ke tempat lain.

”Omzet saat ini jauh berkurang dibandingkan hari biasa ketika berjualan di Bundaran Keris. Sekarang omzet maksimal hanya Rp900 ribu. Kalau hari biasa bisa mencapai Rp1,8 juta bahkan lebih,” ungkapnya.

Dia berharap pemerintah segera memutus rantai penyebaran penyebaran virus Corona ini, termasuk apabila pada akhirnya dilakukan lockdown. Harapan lain yang disampaikannya agar beban masyarakat yang terkena dampak Corona dapat diringankan di antaranya dengan menghentikan sementara tagihan atau pembayaran.

”Jika nantinya pemerintah menerapkan lockdown, mohon agar menyediakan stok bahan makanan bagi kalangan menengah ke bawah seperti kami. Kemudian, segala pembayaran dan tagihan ditunda dulu. Karena jika usaha kami berhenti total dan tidak ada yang membeli, kami mau bayar pakai apa? Karena hanya ini mata pencarian kami,” tuturnya lirih. ***

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Riau (UIR)

Kategori : Pekanbaru, Umum
wwwwww