Curhat Dokter ke DPRD Bengkalis: Bekerja dengan APD Seadanya…

Curhat Dokter ke DPRD Bengkalis: Bekerja dengan APD Seadanya…

Suasana pertamuan di Gedung DPRD Bengkalis.

Kamis, 26 Maret 2020 20:12 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Rapat Paripurna berkenaan Forum Rapat Kerja Lintas Komisi DPRD Kabupaten Bengkalis terkait Corona Virus Desease-19 (Covid-19) pada Selasa (24/3/2020) juga mengundang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat.

Dihadiri langsung oleh ketua cabangnya, dr H Rinaldi S, Sp.B, FICS, organisasi para dokter itu diundang untuk berbagi informasi tentang Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Pada kesempatan itu Rinaldi menguraikan, di Indonesia, Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) berubah ekstrem, awalnya dulu dari hewan ke hewan tapi sekarang ini sudah mengenai manusia.

”Dalam tubuh Covid-19 ini istilahnya ada DNA yang membawa masalah ke kita untuk saat ini. Dan yang terbaru diumumkan WHO. Selama ini virus ini ditularkan melalui droplet, dari kita berbicara dari kita bersentuhan tapi yang terbaru bisa tertular melalui airborne yaitu melalui udara lebih kurang 8 jam,” paparnya dalam rapat yang digelar di lantai dua gedung legislatif yang terletak di Jalan Antara, Bengkalis.

Oleh karena itu dia mengingatkan pentingnya bersama-sama menjaga diri kita terutama memproteksi diri baik yang sering bertugas di lapangan dan juga melindungi keluarga apabila kita sudah sampai di rumah.

”Kita sudah sama-sama tahu, bahwa untuk Indonesia kasusnya sudah 579 orang dan yang meninggal itu sudah 49 orang di antaranya 8 orang dokter,” imbuhnya.

Secara tegas dia dr Rinaldi menyatakan bahwa yang paling utama adalah perlindungan diri. Dia mengakui kadang dari dokter ada juga yang masih menganggap enteng tentang hal ini tapi sekarang ini mulai Sabang sampai Merauke semuanya sudah memakai APD (alat pelindung diri). Dan update ini menjadi salah satu yang paling mutlak terutama untuk profesi dokter yang di garda terdepan.

Meski saat ini APD sudah diperoleh namun menurut Rinaldi teman-temannya yang bekerja di lini terdepan terutama dokter spesialis paru, rata-rata sudah membuat APD sendiri.

”Dalam arti kata, kami sangat mengharapkan adanya dukungan untuk hal ini dan juga ditambah lagi untuk saat ini APD itu sendiri memakai APD yang sudah ada. Walaupun tingkat keamanannya belum dicek secara detil," harapnya seraya menyebutkan mereka di RSUD Bengkalis datang menggunakan baju biasa sampai di RSUD ganti baju menggunakan baju yang dipakai saat bekerja serta perlengkapan lainnya.

Dari sisi keamanan, APD yang mereka pakai menurut Rinaldi kalau jauh dibanding dokter gigi dan THT (karena memakai helm yang dikasih masker yang agak panjang ke bawah).

Rinaldi juga mengungkapkan kebutuhan mereka paramedis dan tim akan asupan gizi dan puding. Apalagi selama menghadapi Corona mereka kurang tidur.

Anggota DPRD Rudi Handoko alias Akok setelah dr Rinaldi mengakhiri pemaparannya menanyakan kepastian bahwa Covid bisa menular melalui udara yang jawab dr Rinaldi bahwa itu adalah benar informasi terbaru dari WHO.

Juru Bicara Covid-19, Alwizar, SKM menambahkan, bahwa penularan Covid-19 itu salah satunya bisa melalui airborne. Hanya airborne dibatasi konteksnya bukan berarti udara bebas, tetapi airborne yang kemungkinan orang (positif Covid-19) yang batuk tidak tertutup, percikannya itu di udara bergabung dalam jarak yang kurang dari 2 meter.

Oleh karena itu, imbuhnya, salah satu dalam pengaturan jarak atau social distancing itu adalah airborne. Kalau droplet adalah percikan langsung misalnya orang (positif Covid-19) batuk, bersin nempel ke kita, itu menular dalam jarak 2 meter atau lebih dekat.

”Jadi, kepada rekan-rekan media yang meliput jangan dikira jika di ruangan ini ada yang positif, lantas seluruh udara di ruangan ini sudah terpenuhi (udara Covid-19),” pungkasnya. ***

wwwwww