Anggaran Monitoring Cuma Rp46 Juta, Kepala Dinas Koperasi UMKM Inhil Mengeluh

TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com — Banyaknya agenda monitoring Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ternyata tak sebanding dengan ketersediaan anggaran.

Walhasil banyak kegiatan di instansi itu terkendala disebabkan persoalan tersebut.

”Untuk tahun ini, anggaran untuk monitoring hanya lebih kurang Rp46 juta. Dengan jumlah seperti itu, tentu kita kesulitan untuk melaksanakan kegiatan yang sifatnya pengawasan," ujar HT Eddy Efrizal, Kadis Koperasi UMKM Inhil kepada media ini, Selasa (24/3/2020) di Kantor DPRD Inhil.

Pria yang pernah menduduki jabatan Kadis Cipta Karya tersebut mengatakan, saat ini instansi yang ia pimpin mendapat predikat tipe A untuk sektor pelayanan dan selayaknya membutuhkan anggaran lebih besar.

Alasan lain yang disampaikan Eddy soal perlu disokong dana besar adalah kondisi geografis Inhil yang begitu sulit dan luas. Die mencontohkan masih banyak daerah yang hanya bisa ditempuh lewat transportasi air, yang tentu membutuhkan anggaran besar.

”Sementara koperasi hampir ada di seluruh wilayah. Dari mana anggaran dicari untuk melakukan monitoring? Untuk itu kita memerlukan dukungan, terutama kawan-kawan di Banggar DPRD Inhi agar anggaran kegiatan monitoring dan pembinaan bisa ditingkatkan untuk tahun depan,” harapnya.

Ketika disinggung dengan pengusaha UMKM Inhil yang kesulitan permodalan dan sertifikasi oleh BPPOM dan Diskes, Eddy mengatakan , pengusaha diminta untuk bergabung dengan koperasi sehingga nantinya koperasi yang akan memfasilitasi persoalan tersebut. Untuk itu, ke depan Dinas Koperasi dan UMKM Inhil sudah membuat cluster pengembangan UMKM di Inhil.

”Kita siap memfasilitasi pelaksanaan Bimtek dan pelatihan yang dibutuhkan, tentunya sesuai dengan anggaran yang dimiliki," demikian Eddy Efrizal. ***