Jimat Warnai Seleksi CPNS Salah Satu Kabupaten di Riau

Jimat Warnai Seleksi CPNS Salah Satu Kabupaten di Riau

Pelaksanan SKD CPNS Kabupaten Kuantan Singingi di Aula SMAN Pintar, Rabu (19/2/2020). (GORIAU)

Rabu, 19 Februari 2020 12:11 WIB
TELUKKUANTAN, POTRETNEWS.com — Era teknologi yang sudah sangat maju ternyata belum sepenuhnya mengikis hal-hal yang berbau klenik. Seperti halnya yang terjadi di salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Salah seorang peserta Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kedapatan membawa jimat. Jimat tersebut diikatkan di pinggang dan terdeteksi oleh metal detektor.

”Ada satu orang yang bawa jimat tadi, langsung kita suruh buka. Karena itu tidak boleh dibawa masuk ke ruangan. Kita tanya sama beliau, katanya pagar diri. Saya lihat, seperti inggu. Tetap saja, benda tersebut tidak diperkenankan dibawa masuk,” kata Hendri,” ujar Plt Kepala BKPP Kuansing Hendri Siswanto saat ditemui di Aula SMAN Pintar, tempat pelaksanaan SKD, Rabu (19/2/2020) pagi.

Hendri mengingatkan para peserta tentang barang bawaan yang diperbolehkan masuk ke ruang ujian. Yakni, KTP, Kartu Ujian dan pas foto.

”Selain itu tidak bisa. Bahkan, sepatu yang tidak berwarna hitam, itu tidak diperkenankan, disuruh keluar sama panitia dari BKN,” ujar Hendri.

Panitia telah membangun posko untuk penitipan barang. Setiap peserta harus menitipkan barang bawaan kepada panitia. Dari pantauan media di lapangan, pemeriksaan dilakukan secara berlapis.

Menurut Hendri, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. ”Saat penitipan barang sudah kita periksa, sebelum masuk diperiksa lagi dengan metal detektor," kata Hendri.

Ada juga terlihat, para peserta diminta untuk melepas sepatu saat pemeriksaan. ”Sampai saat ini, sesi kedua, pelaksanaan tes masih berjalan dengan lancar dan aman. Belum ada kendala. Semoga seperti ini sampai selesai,” pungkas Hendri.***

Berita ini telah terbit di goriau.com dengan judul ”Peserta Tes CPNS Kuansing Ketahuan Bawa Jimat”

Editor:
Akham Sophian

wwwwww