Home > Berita > Inhil

Nestapa Kakek Alkama di Tembilahan; Tinggal di Gubuk Reyot sejak Zaman Belanda, Istri Tak Punya, dan Saudara Banyak yang Telah Tiada

Nestapa Kakek Alkama di Tembilahan; Tinggal di Gubuk Reyot sejak Zaman Belanda, Istri Tak Punya, dan Saudara Banyak yang Telah Tiada

Kakek Alkama dan gubuk tempat tinggalnya. (TRIBUNNEWS.com)

Senin, 09 Desember 2019 13:29 WIB

TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com — Setiap orang pastilah mengimpikan menghabiskan hari tuanya bersama keluarga tercinta. Namun tidak bagi Kakek Alkamah.

Di usia senjanya, Kakek Alkama harus tinggal di sebuah gubuk kayu tidak layak huni yang hancur berantakan dan dipenuhi dengan genangan air pasang. Di gubuk inilah Kakek Alkama menghabiskan hari-harinya setelah bercerai dari sang istri.

”Iya sudah lama bercerai, hampir semua keluarga meninggal dunia,” ujarnya dengan nada yang pelan di Jalan Abdul Manaf, Tembilahan, akhir pekan ini.

Menurut Alkama, dirinya merupakan orang yang pertama kali tinggal di daerah tempat tinggalnya tersebut, yaitu di Jalan Abdul Manaf, Tembilahan.

”Sudah tinggal di gubuk dari zaman Belanda dan orang pertama yang tinggal di sini,” tutur Kakek Alkama yang duduk di kursi lapuk di dalam rumahnya.

Tidak banyak informasi yang bisa didapat dari kakek ini mengingat usianya diperkirakan berusia lanjut membuat sulitnya berkomunikasi. Dengan kondisi seperti ini, diharapkan adanya bantuan dari pihak-pihak yang perduli, beruntung masih ada kerabatnya yang mengantarkan makanannya. ***

Berita ini telah terbit di tribunnews.com dengan judul "STORY: Kisah Kakek Alkama Tinggal di Gubuk Reyot Inhil Riau, Hidup di Sana Sejak Zaman Belanda"

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Inhil, Umum
wwwwww