Home > Berita > Riau

Umri Perlu Kurikulum Kewirausahaan Perkuat Daya Saing Alumnus Membuka Lapangan Kerja

Umri Perlu Kurikulum Kewirausahaan Perkuat Daya Saing Alumnus Membuka Lapangan Kerja

Ketua Dikti Litbang PP MuhammadiyahLincolin Arsyad didampingi Rektor Umri, Mubarak, berfoto bersama mahasiswa ”cum laude”, Sabtu (26/10/2019)

Sabtu, 26 Oktober 2019 15:31 WIB
Muhamad Maulana
PEKANBARU, POTRETNEWS.com — Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad, mengisyaratkan manajemen Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), perlu menyusun kurikulum kewirausahaan dalam upaya memperkuat daya saing sarjana-sarjana lulusan Umri siap membuka lapangan kerja baru. ”Kurikulum tersebut didesain sedemikian rupa, libatkan praktisi bisnis dan kemudian lakukan evaluasi kemajuan seperti apa yang sudah ditempuh mahasiswa saat berwirausaha, sebelum nilai diberikan pada mahasiswa tersebut," katanya.

Lincolin Arsyad mengatakan hal itu, di sela acara 395 wisudawan dan wisudawati lulusan ke XVII Program Sarjana dan diploma Universitas Muhammadiyah di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, untuk nilai baru bisa diberikan ketika usaha yang mereka kelola itu sudah mengumpulkan keuntungan yang banyak sedangkan untuk sistim perkuliahannya dimuat dalam silabus 8 x pertemuan di dalam kelas dan 8 kali pertemuan lainnya luar kampus.

Di Universitas Gajah Mada, katanya mencontohkan, sudah diterapkan oleh lima mahasiswa yang mengembangkan usaha secara berkelompok yang diawali dari bantuan modal dari orang tua masing-masing dan setahun kemudian berhasil mengumpulkan uang Rp1 miliar.

Sedangkan untuk menstimulasi mahasiwa agar mau berwirausaha kampus bisa mendatangkan dosen tamu seperti Sandiaga Uno yang masuk dalam deretan 50 orang terkaya di Indonesia.

”Mahasiswa bisa mempelajari kiat-kiat sukses dari Sandiaga Uno, yang sudah mulai berusaha sejak usia muda itu," katanya dan menambahkan peningkatan minat berwirausaha bagi kalangan mahasiswa penting sekaligus dalam menekan pengangguran yang tiap tahun terus bertambah terkait banyaknya lulusan dri berbagai perguruan tinggi.

Jadi katanya, bicara soal enterpreneur itu, maka seorang pengusaha harus visioner, inovatif dan harus diperhatikan muatan kurikulum praktik-praktik dan banyak belajar. Rektor Umri Dr Mubarak MSi, mengatakan, beberapa tahun terakhir Umri sudah menerapkan mata kuliah kewirausahaan, dan kini sudah memasuki periode tahun ke lima dengan socioenterpreneur.

”Kita akan coba evaluasi kurikulum tersebut yang tetap jalan seperti toko yang menjual buku-buku di Kampus Umri yang dikelola mahasiswa. Usaha tersebut berasal dari hibah Gubernur Saleh Djasit saat itu,” ucapnya. Mubarak menyetujui saran Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad, bahwa paling utama untuk Muhammdiyah adalah disamping tetap membangun sarana prasarana akan tetapi jangan lengah SDM untuk S3 dan profesor tetap diperbanyak.

Sebanyak 395 wisudawan dan wisudawati itu berasal dari prodi D3 teknik otomotif sebanyak 7 orang, keperawatan 23 orang, keuangan perbankan 10 orang.

Berikutnya untuk S1 teknik mesin 28 orang, teknik industri 26 orang, biologi 13 orang, Fisika 8, kimia 8, akuntansi 87 orang, dan S1 ekonomi pembangunan sebanyak 24 orang, teknik informatika 24 orang, sistim informasi 28 orang, ilmu komunikasi 71 orang, pendidikan informatika sebanyak 10 orang, dan hukum 28 orang.

Tercatat dalam wisuda ke 17 itu sebanyak 63 orang cumlaude dan nilai tertinggi diraih Riri Guspita dengan IPK 3,89 berasal dari jurusan Fisika. Riri kelahiran Kota Pekanbaru, dengan orang tuanya yang bekerja sebagai sopir. ***

Kategori : Riau, Umum
wwwwww