Home > Berita > Riau

Penderita ISPA di Siak Capai 2.290 Orang, Bupati Alfedri: Selisihnya Tak Banyak dengan Kabupaten Lain

Penderita ISPA di Siak Capai 2.290 Orang, Bupati Alfedri: Selisihnya Tak Banyak dengan Kabupaten Lain

Petugas memadamkan api kebakaran lahan di Siak. (Dok. POTRETNEWS.com)

Minggu, 18 Agustus 2019 16:19 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Bencana kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dua pekan terakhir menyebabkan ribuan jiwa terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sebelumnya Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Yohanes pada Kamis (15/8/2019) menyampaikan bahwa di Riau tidak kurang dari 11.026 warga terserang ISPA terhitung 1 hingga 14 Agustus 2019.

Jumlah tersebut terhitung sejak dua bulan terakhir, saat bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau mulai terjadi. "Yang paling banyak itu Siak, jumlah penderita ISPA mencapai 2.290 orang," katanya.

Kemudian, lanjut Yohanes disusul Kabupaten Kampar 1.934 orang, Kota Pekanbaru sebanyak 1.860 orang, Dumai 1.556 orang, dan Pelalawan 1.000 orang. Kemudian di Indragiri Hilir 880 orang, Rokan Hulu 857 orang, Rokan Hilir 294 orang, Bengkalis 201 orang, Meranti 85 orang dan Indragiri Hulu 69 orang.

Yohanes mengungkapkan, kasus ISPA di Riau sebagian besar diderita oleh balita dan ibu hamil serta anak-anak prasekolah. Sebagai langkah antisipasi untuk menekan angka kasus ISPA di Riau, Dinkes Riau menyatakan sudah mendistribusikan masker kepada masyarakat sebanyak 46.400 lembar.

Bupati Siak Alfedri pun tak menampik data dari Dinkes Riau bahwa daerah yang dipimpinnya ini paling banyak penderita ISPA di Riau. Namun, dia menduga data yang diambil itu hanya dibeberapa Puskesmas saja.

"Seharusnya diambil dari wilayah yang ada asap saja. Seperti Kecamatan Siak, Mempura, Koto Gasib, dan Dayun. Saya rasa diambil hanya di Puskesmas, saya mau cek juga data ISPA ini," kata Alfedri, Sabu (17/8/2019) kemarin di Siak.

Kendati demikan, lanjutnya, selisihnya dengan kabupaten lain juga tak jauh. Selain itu dikatakannya juga bahwa Siak sejak Jumat (16/08) kemarin sudah tidak ada titik api lagi, jikapun ada asap itu adalah kiriman.

"Tak ada lagi titik api di daerah kita. Kalau ada asap, itu kiriman dari daerah lain," kata Alfedri.

Sementara dari Dinkes Siak menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan 21.400 masker yang sudah tersebar di pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit. Menurutnya ini juga sudah diditribusikan untuk anak sekolah.

"Ini tidak dipungut biaya, kalau butuh lagi silahkan diambil ke gudang kesehatan," ujar Kepala Dinkes Siak, Toni Chandra, belum lama ini. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww