Mahasiswa Universitas Riau Ultimatum Gubernur Tuntaskan Karhutla: Kami Tak Ingin Ada Lagi Kejadian Anak-anak Meninggal karena Hirup Asap

Mahasiswa Universitas Riau Ultimatum Gubernur Tuntaskan Karhutla: Kami Tak Ingin Ada Lagi Kejadian Anak-anak Meninggal karena Hirup Asap

Ratusan mahasiswa Riau berhadap-hadapan dengan polisi wanita saat berlangsungnya unjuk rasa menuntut sikap tegas Gubernur Syamsuar untuk menindak perusahaan pembakar lahan, Senin (5/8/2019). (RIAUONLINE)

Senin, 05 Agustus 2019 17:56 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Mahasiswa Universitas Riau Senin (5/8/2019) sore menggelar unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Mereka menuntut Gubernur Syamsuar selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau untuk segera menuntaskan bencana karhutla.

Sebab akibat karhutla yang terjadi selama beberapa bulan ini sudah mengancam keselamatan warga Riau.

”Kami tidak ingin ada lagi (kejadian) anak-anak yang meninggal karena menghirup udara yang sudah dikotori dengan kabut asap. Bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau harus segera dicarikan solusinya," kata salah seorang pendemo dalam orasinya.

Selain itu, massa juga mempertanyakan slogan Hari Jadi ke-62 Provinsi Riau yang mengambil tema Riau Hijau Bermartabat. Menurut pendemo, slogan tersebut sangat bertolak belakangan dengan bencana kabut asap yang terjadi di Riau saat ini.

”Katanya Riau Hijau bermartabat, mana Riau hijau yang bermartabat itu, lihat saja hari ini hutan kita terbakar, udara kita tercemar kabut asap, jadi mana yang riau hijau bermartabat itu," kata penunjuk rasa.

Pendemo mengatakan kabut asap yang kembali menyelimuti Riau terutama di beberapa daerah yang terdapat titik api, sangat memberikan efek buruk dalam dalam kehidupan masyarakat.

Tidak hanya mengganggu di sektor pendidikan, tapi juga segala lini di kehidupan sosial.

"Kami minta Pemprov Riau dan kepolisian usut penyebab karhutla yang kembali terjadi. Siapa pun dia, harus ditindak, terlebih lagi pihak koorporasi yang nyaris tak tersentuh hukum," tandas Hafidz Wandripo Indrik, salah seorang mahasiswa saat menyampaikan orasinya.

Mahasiswa menuntut pemprov dan kepolisian agar tidak menutup-tutupi persoalan hukum yang menyangkut karhutla.

Sebab jika kasus hukum hanya lebih tajam ke masyarakat bawah, sementara dari pihak perusahaan tidak pernah ditindak, maka persoalan karhutla akan selalu terulang. ***

Berita ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul "Demo Mahasiswa Terkait Bencana Kabut Asap: 'Mana Riau Hijau yang Bermartabat Itu?'"

Editor:
Akham Sophian

wwwwww