Empat Pekerja Pabrik Korek Api di Binjai Lolos dari Maut lantaran Sedang Makan Siang di Luar Pabrik
 |
Ilustrasi kebakaran. (ANTARA) |
Jum'at, 21 Juni 2019 19:51 WIB
MEDAN, POTRETNEWS.com - Sebanyak empat orang pekerja dinyatakan selamat dan luput dalam peristiwa kebakaran pabrik korek api gas (macis) di Desa Sambirejo Tengku Amir Hamzah kawasan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat (21/6) siang. Mereka yang bernasib baik itu adalah Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Nurasiyah (24) dan Ariyani (30). Mereka yang selamat itu merupakan warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian kebakaran.
Menurut Pipit, mereka selamat dari musibah kebakaran itu karena sedang berada di luar pabrik di saat jam istirahat makan siang. Mereka keluar melalui pintu belakang pabrik pembuatan korek api gas itu.
"Saat sedang berjalan untuk membeli nasi ke warung, kami terkejut mendengar suara ledakan dari tempat bekerja. Kami lihat kobaran api membesar. Saya langsung menjerit," kata Pipit.
Pipit menjerit untuk minta tolong ke warga sekitar. Sebab, di dalam pabrik saat kejadian kebakaran, masih banyak orang pekerja. Selain itu, ada juga anak - anak yang ikut bersama ibunya saat bekerja di pabrik.
"Semua kawan-kawanku habis dan hilang semua. Mereka semua sudah tewas," kata Pipit. Wanita yang sudah bekerja selama 8 tahun di pabrik macis itu mengaku trauma melihat kejadian tersebut.
Ariyani pekerja yang selamat, rekan Pipit menambahkan, saat jam istirahat itu, rekan-rekannya yang masih di dalam pabrik, memilih makan siang di dalam pabrik.
"Ada yang sudah membawa perbekalan untuk makan siang di dalam pabrik. Ini sudah biasa dilakukan pekerja untuk menghemat biaya pengeluaran. Saat kejadian, ada juga anak kecil di dalam pabrik itu," kata Ariyani. ***
Artikel ini telah tayang di beritasatu.com dengan judul "Empat Pekerja Pabrik Korek Api di Binjai Lolos dari Maut"
Editor:
Akham Sophian
Menurut Pipit, mereka selamat dari musibah kebakaran itu karena sedang berada di luar pabrik di saat jam istirahat makan siang. Mereka keluar melalui pintu belakang pabrik pembuatan korek api gas itu.
"Saat sedang berjalan untuk membeli nasi ke warung, kami terkejut mendengar suara ledakan dari tempat bekerja. Kami lihat kobaran api membesar. Saya langsung menjerit," kata Pipit.
Pipit menjerit untuk minta tolong ke warga sekitar. Sebab, di dalam pabrik saat kejadian kebakaran, masih banyak orang pekerja. Selain itu, ada juga anak - anak yang ikut bersama ibunya saat bekerja di pabrik.
"Semua kawan-kawanku habis dan hilang semua. Mereka semua sudah tewas," kata Pipit. Wanita yang sudah bekerja selama 8 tahun di pabrik macis itu mengaku trauma melihat kejadian tersebut.
Ariyani pekerja yang selamat, rekan Pipit menambahkan, saat jam istirahat itu, rekan-rekannya yang masih di dalam pabrik, memilih makan siang di dalam pabrik.
"Ada yang sudah membawa perbekalan untuk makan siang di dalam pabrik. Ini sudah biasa dilakukan pekerja untuk menghemat biaya pengeluaran. Saat kejadian, ada juga anak kecil di dalam pabrik itu," kata Ariyani. ***
Artikel ini telah tayang di beritasatu.com dengan judul "Empat Pekerja Pabrik Korek Api di Binjai Lolos dari Maut"
Editor:
Akham Sophian
