Demo di Kantor KPU Riau, Mahasiswa UIR Pertanyakan Meninggalnya KPPS
 |
Sekelompok mahasiswa di Pekanbaru menggelar demonstrasi di depan Kantor KPU. (DETIKCOM) |
Senin, 20 Mei 2019 15:35 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sekelompok mahasiswa di Pekanbaru menggelar demonstrasi di depan kantor KPU. Sempat terjadi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan polisi yang berjaga. Demo mahasiswa digelar di kantor KPU Riau, Jl Gajah Mada, Pekanbaru, Senin (20/5/2019). Mereka yang berdemo berasal dari Universitas Islam Riau (UIR).
Massa meminta bertemu perwakilan KPU. Massa ingin mempertanyakan dugaan kejanggalan pada Pemilu serentak 2019 tanggal 17 April.
Mahasiswa kemudian bernegosiasi dengan polisi untuk diizinkan masuk ke kantor KPU. Polisi mengizinkan sejumlah orang perwakilan yang bisa masuk ke kantor KPU. Dari sini terjadi cekcok antara mahasiswa dengan kepolisian. Mahasiswa tetap mendesak agar semua pendemo diizinkan masuk ke kantor KPU Riau.
Terjadi aksi dorong-mendorong. Mahasiswa tetap memaksa masuk hingga terjadi kericuhan. Mahasiswa dipaksa mundur dan menjauh dari KPU Riau. Diduga ada salah satu mahasiswa terkena tendangan polisi.
”Rekan kami ada yang ditendang tadi. Kami melihat ada ketidaknetralan aparat. Kami akan datang lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak," kata seorang mahasiswa Guntur Irvandi.
Sebelum membubarkan diri, ada 5 tuntutan yang mereka bacakan. Mereka mendesak agar melakukan revisi sistem dan regulasi pemilu serentak, jam kerja, korelasi antara tugas KPPS dan insentif.
KPU juga didesak memperbaiki sistem rekrutmen petugas KPPS. Kemudian massa mendesak Pemprov Riau dan KPU untuk memberikan santunan moril dan material kepada petugas KPPS yang meninggal dunia.
Selain itu, KPU didesak membentuk tim pencari fakta atas misteri kematian ratusan petugas KPPS pasca Pemilu. KPU diminta agar mengklarifikasi kepada publik terkait permasalahan yang terjadi selama Pemilu serentak 2019. ***
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Demo di Kantor KPU Riau, Mahasiswa-Polisi Dorong-dorongan"
Editor:
Akham Sophian
Massa meminta bertemu perwakilan KPU. Massa ingin mempertanyakan dugaan kejanggalan pada Pemilu serentak 2019 tanggal 17 April.
Mahasiswa kemudian bernegosiasi dengan polisi untuk diizinkan masuk ke kantor KPU. Polisi mengizinkan sejumlah orang perwakilan yang bisa masuk ke kantor KPU. Dari sini terjadi cekcok antara mahasiswa dengan kepolisian. Mahasiswa tetap mendesak agar semua pendemo diizinkan masuk ke kantor KPU Riau.
Terjadi aksi dorong-mendorong. Mahasiswa tetap memaksa masuk hingga terjadi kericuhan. Mahasiswa dipaksa mundur dan menjauh dari KPU Riau. Diduga ada salah satu mahasiswa terkena tendangan polisi.
”Rekan kami ada yang ditendang tadi. Kami melihat ada ketidaknetralan aparat. Kami akan datang lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak," kata seorang mahasiswa Guntur Irvandi.
Sebelum membubarkan diri, ada 5 tuntutan yang mereka bacakan. Mereka mendesak agar melakukan revisi sistem dan regulasi pemilu serentak, jam kerja, korelasi antara tugas KPPS dan insentif.
KPU juga didesak memperbaiki sistem rekrutmen petugas KPPS. Kemudian massa mendesak Pemprov Riau dan KPU untuk memberikan santunan moril dan material kepada petugas KPPS yang meninggal dunia.
Selain itu, KPU didesak membentuk tim pencari fakta atas misteri kematian ratusan petugas KPPS pasca Pemilu. KPU diminta agar mengklarifikasi kepada publik terkait permasalahan yang terjadi selama Pemilu serentak 2019. ***
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Demo di Kantor KPU Riau, Mahasiswa-Polisi Dorong-dorongan"
Editor:
Akham Sophian
