Dualisme Kepengurusan Koperasi Sengkemang Jaya Siak Sarat dengan Politik

SIAK, POTRETNEWS.com  - Ketua Koperasi Sengkemang Jaya di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Siak, Riau, Iswondo menyebutkan, dibentuknya koperasi tandingan di kampung itu sarat dengan politik. Menurut Iswondo, koperasi dengan nama yang sama (Sengkemang Jaya) yang dibentuk oleh Penghulu Kampung Sengkemang Adi Afri ada dorongan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Siak.

"Ada intervensi dari Pemda. Maka kepengurusan baru dibentuk," kata Iswondo kepada wartawan, di Pengadilan Negeri Siak, Kamis (16/5/2019).

Itu terlihat, lanjut Iswondo, saat pihaknya memperjuangkan 1727 hektar lahan milik koperasi yang diklaim PT Duta Swakarya Indah (DSI) masuk kedalam kawasan hutan alias milik perusahaan, penghulu kampung tidak sependapat.

"Saya heran sikap penghulu kampung, seharusnya kan mendukung kita, ini malah menyerang kita dan mendukung perusahaan. Dia malah mengharapkan lahan itu kembali ke koperasi hanya sekitar 210 hektar atau untuk 105 KK saja," kata dia.

Sejak 2010 lahan dikuasai PT DSI, tak ada untungnya bagi masyarakat."Kalau dengan PT MPM tahun 2009, sekitar Rp6 juta per anggota tiap bulannya dapat. Itu dari kayunya saja, belum yang lain," kata dia.

Menurut Iswondo, dari awal koperasi itu memang bermasalah. Yang sangat krusial sekali adanya intervensi dari pihak Pemda Siak ke penghulu Kampung Singkemang. Bahkan, Anggota DPD RI Abdul Gafar Usman sudah melakukan mediasi. Tapi mental alias tak ada titik temunya.

"Selalu mental. Kita juga menggelar pertemuan dengan Asisten I Sekdakab Siak, namun sampai detik ini tak ada titik terangnya. Bahkan saat ini kita menghubungi Kabag Tapem Siak, tak diangkat lagi teleponnya. Jadi, kita tunggu dulu hasil sidang PT DSI yang dilaporkan oleh Pak Jimmy ini. Setelah selesai baru giliran kita membuat laporan," kata dia.

Hingga berita ini diterbitkan, belum terkonfirmasi dengan Penghulu Kampung Singkemang dan ketua/pengurus koperasi yang baru yang diduga bentukan penghulu kampung tersebut. ***