Home > Berita > Riau

Pemprov Riau Maksimalkan Pelabuhan Kualaenok Indragiri Hilir untuk Ekspor Kelapa

Rabu, 17 April 2019 09:17 WIB
pemprov-riau-maksimalkan-pelabuhan-kualaenok-indragiri-hilir-untuk-ekspor-kelapaGubernur Riau Syamsuar menyampaikan sejumlah rencana saat menghadiri diskusi tentang pembangunan agro-maritim.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan memaksimalkan Pelabuhan Kualaenok, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, untuk ekspor kelapa maupun kopra (daging kelapa) ke luar negeri. Rencana itu disampaikan Gubernur Riau Syamsuar saat menghadiri diskusi tentang pembangunan agro-maritim berbasis inovasi industri 4.0, untuk meningkatkan daya saing, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Riau oleh mantan Menteri Kelautan & Perikanan RI, Prof Rokhmin Dahuri, di Kantor Gubernur Riau, Selasa (16/4/2019).

Gubernur menyebut dirinya sudah berkomunikasi dengan Bupati Indragiri Hilir HM Wardan untuk memanfaatkan pelabuhan yang dibangun Pemprov Riau tersebut. "Nanti kita kerja sama dengan BUMD dalam rangka meningkatkan ekspor baik kopra maupun kelapa," katanya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/07052019/potretnewscom_qyxms_1549.jpgPelabuhan Kualaenok, Indragiri Hilir. (FLICKR)

Komitmen tersebut, menurut mantan Bupati Siak dua periode ini, sekaligus memanfaatkan kesempatan yang diberikan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, agar Riau meningkatkan ekspor kelapa Inhil.

"Ke depan kita harapkan potensi ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau kita bisa meningkatkan ekspor, maka neraca perdagangan kita bisa balance. Tujuan pendidikan kan seperti itu, jangan pula kita banyak impor dibanding ekspor atau banyak ekspor tapi lost tanpa diketahui pemerintah," paparnya.

Namun semua itu bisa terwujud, lanjut dia, kalau ada dorongan dari pemerintah daerah yang memiliki wilayah. Kalau tidak maka rencana untuk peningkatan ekspor kelapa akan berjalan stagnan.

"Atau ini malah menjadi dibawah ketiak toke-toke yang memiliki basis ekspor ke luar. Toke boleh kaya dan petani juga kaya, itu baru wajar. Kalau toke yang kaya sementara petani miskin, ini menjadi kesenjangan sosial," tandasnya. ***

Kategori : Riau, Pemerintahan
wwwwww