Suara Partai Golkar di Riau Diperkirakan Terancam setelah Ustaz Somad Bertemu Prabowo
 |
Ustaz Abdul Somad dan Prabowo Subianto. |
Jum'at, 12 April 2019 18:48 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kedekatan Ustad Abdul Somad (UAS) dengan calon presiden Prabowo Subianto, dikhawatirkan akan menggerus suara Partai Golkar di Riau. Pengamat Politik Universitas Riau Mexaxai Indra mengatakan, merapatnya UAS ke Prabowo bukan saja mempersulit kemenangan Jokowi di Riau, tapi juga akan menimbulkan efek bagi Partai Golkar.
"Ada potensi Partai Golkar di Riau disalib atau didekati oleh Partai Gerindra," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Gatra.com, Jum'at (12/4/2019).
Golkar sendiri merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin. Di Riau, partai warisan Orde Baru itu selalu muncul sebagai penguasa parlemen.
Pada Pemilu 2014 silam "Partai Beringin" menjadi partai dengan raihan kursi terbanyak di DPRD Riau, 14 kursi dari 65 kursi DPRD).
Jumlah tersebut dua kali lipat jika dibandingkan dengan perolehan kursi Partai Gerindra di parlemen Riau yang hanya 7 kursi.
Partai Gerindra yang identik dengan Prabowo kata Maxaxai, saat ini menjadi partai nasionalis yang paling banyak meraih efek politik atas kedekatan UAS dengan Prabowo.
Ini berarti, survei LSI Denny JA yang dirilis pada penghujung tahun 2018 yang memprediksi Gerindra akan menang di Riau akan semakin terbukti.
"Berapa persennya suara Golkar akan terpengaruh, tentu akan dilihat pada hari H. Namun dipastikan ada efek politik bagi partai politik pendukung pasangan 01 usai adanya dukungan UAS kepada Prabowo," katanya.
Pada pemilu kali ini Golkar di Riau sempat diterpa isu tidak solid mendukung Jokowi sebagai capres. Hal itu terlihat dari minimnya penampakan sosok Jokowi pada Alat Peraga Kampanye (APK) milik calon legislatif asal Golkar.
Selain itu Partai Golkar di Riau juga dihebohkan dengan munculnya spanduk "Golkar Prabowo" beberapa waktu lalu. ***
Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul "UAS Merapat ke Prabowo, Suara Golkar Terancam"
Editor:
Akham Sophian
"Ada potensi Partai Golkar di Riau disalib atau didekati oleh Partai Gerindra," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Gatra.com, Jum'at (12/4/2019).
Golkar sendiri merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin. Di Riau, partai warisan Orde Baru itu selalu muncul sebagai penguasa parlemen.
Pada Pemilu 2014 silam "Partai Beringin" menjadi partai dengan raihan kursi terbanyak di DPRD Riau, 14 kursi dari 65 kursi DPRD).
Jumlah tersebut dua kali lipat jika dibandingkan dengan perolehan kursi Partai Gerindra di parlemen Riau yang hanya 7 kursi.
Partai Gerindra yang identik dengan Prabowo kata Maxaxai, saat ini menjadi partai nasionalis yang paling banyak meraih efek politik atas kedekatan UAS dengan Prabowo.
Ini berarti, survei LSI Denny JA yang dirilis pada penghujung tahun 2018 yang memprediksi Gerindra akan menang di Riau akan semakin terbukti.
"Berapa persennya suara Golkar akan terpengaruh, tentu akan dilihat pada hari H. Namun dipastikan ada efek politik bagi partai politik pendukung pasangan 01 usai adanya dukungan UAS kepada Prabowo," katanya.
Pada pemilu kali ini Golkar di Riau sempat diterpa isu tidak solid mendukung Jokowi sebagai capres. Hal itu terlihat dari minimnya penampakan sosok Jokowi pada Alat Peraga Kampanye (APK) milik calon legislatif asal Golkar.
Selain itu Partai Golkar di Riau juga dihebohkan dengan munculnya spanduk "Golkar Prabowo" beberapa waktu lalu. ***
Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul "UAS Merapat ke Prabowo, Suara Golkar Terancam"
Editor:
Akham Sophian
