Home > Berita > Riau

Sebelumnya Tak Ngaku, Kini Tim Ahli Cagar Budaya Benarkan Rekanan Pakai Kayu Jenis "Balam" pada Proyek Pemugaran Istana Peraduan Siak

Sebelumnya Tak Ngaku, Kini Tim Ahli Cagar Budaya Benarkan Rekanan Pakai Kayu Jenis Balam pada Proyek Pemugaran Istana Peraduan Siak

Istana Peraduan Siak. (foto: potretnews/sahril ramadana)

Rabu, 27 Maret 2019 16:16 WIB
Sahril Ramadana
SIAK, POTRETNEWS.com  - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) membenarkan pemugaran Istana Peraduan Siak gunakan kayu jenis Balam. Kayu itu digunakan hanya sementara. Hal ini disampikan Ketua TACB Restorasi Istana Peraduan Siak, Irham Temas saat menggelar pertemuan dengan sejumlah kerabat Sultan Siak dan Pemkab Siak di Kantor Bupati Siak, Rabu (27/3/2019).

"Itu digunakan hanya untuk pijakan tukang memasang genteng istana peraduan. Bukan selamanya digunakan," kata Irham Temas.

Temas mengatakan, pihak rekanan menggunakan kayu balam karena kayu sejenis istana peraduan yang dipesan belum datang. "Kayu balam ini juga dipesan dari masyarakat Siak. Sayang jika kembalikan. Maka kita gunakan," kata Temas.

Temas juga mengaku, atap (genteng) Istana Peraduan Siak  saat ini juga sudah dipasang. "Atapnya memang sudah dipasang. Nanti kita cek lagi. Jika kayu balam masih digunakan, akan kita ganti," kata dia.

Sementara itu, salah satu kerabat Sultan Siak, Tengku Wira menyayangkan kayu yang digunakan untuk pemugaran Istana Peraduan Siak tak sesui. "Sesuai dengan penjelasan TACB tadi kayu akan diganti. Jadi kan benar bahwa kayu yang digunakan tak sesuai," kata Wira.

Jika tidak ada gebrakan dari kerabat sultan, lanjut Wira, mungkin tak akan diganti kayu tersebut. "Ini akan tetap kita kawal. Takutnya nanti terulang lagi," kata Wira.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek restorasi (pemugaran) Istana Peraduan Siak tengah menjadi perbincangan serius sering adanya penampakan material yang digunakan tak sesuai.

Ketidaksesuaian itu diketahui setelah salah satu warga net asal Kabupaten Siak, Riau, Jufizal Joe Siak menulis di laman Facebook-nya Jumat 15 Maret 2019 lalu, kayu yang digunakan untuk pemugaran istana peraduan itu kelas kandang ayam.

Namun sebelumnya Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Restorasi Istana Perpaduan Siak membantah pernyataan tersebut. Kendati merasa dirugikan, pihak TACB disinyalir juga engan menempuh jalur hukum mempersoalkan warga net tersebut.

Sebab, TACB menilai hal itu bukan wewenang mereka. Melainkan hak rekanan PT Arung Samudra Jaya dan penyalur dana proyek, PT RAPP. ***

Kategori : Riau, Siak, Umum, Peristiwa
wwwwww